kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.206   64,80   0,91%
  • KOMPAS100 1.107   11,94   1,09%
  • LQ45 879   12,35   1,43%
  • ISSI 221   0,71   0,32%
  • IDX30 449   6,58   1,49%
  • IDXHIDIV20 540   5,75   1,08%
  • IDX80 127   1,49   1,19%
  • IDXV30 134   0,41   0,31%
  • IDXQ30 149   1,74   1,18%

Kuasai 6% Saham Allo Bank, Entitas Grup Salim Rogoh Kocek Rp 623,22 Miliar


Rabu, 19 Januari 2022 / 13:46 WIB
Kuasai 6% Saham Allo Bank, Entitas Grup Salim Rogoh Kocek Rp 623,22 Miliar
ILUSTRASI. Ultimate Shareholder PT Allo Bank Indonesia Tbk Chairul Tanjung


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Entitas usaha Grup Salim, PT Indolife Investama Perkasa (Indolife) merogoh kocek Rp 623,22 miliar untuk menguasai 6% saham PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI). 

Direktur Indolife Investama Perkasa Axton Salim mengatakan, bahwa perusahaan memperoleh hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) dari PT Mega Corpora sebanyak 1.303.815.386 HMETD dengan harga pelaksanaan Rp 478 per saham pada 14 Januari 2022.

"Dengan demikian, kepemilikan saham Indolife setelah transaksi adalah 6,00% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah Penambahan Modal Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu melalui Penawaran Umum Terbatas III Perseroan (PMHMETD III)," kata Axton, dalam keterbukaan informasi, Rabu (19/1). 

Sebelumnya, Chairul Tanjung, Founder and Chairman CT Corpora sekaligus Ultimate Shareholder Allo Bank memastikan investor strategis yang masuk ke bank digital ini tidak keluar dalam waktu minimal 3 tahun. 

PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), Grup Salim melalui Indolife Investama Perkasa, Traveloka lewat Abadi Investments Pte Ltd, Grab lewat H Holdings Inc akan masuk menjadi investor Allo Bank. 

Baca Juga: Allo Bank Andalkan Kolaborasi Ekosistem Milik CT Group dan Investor Strategis

Mereka akan masuk lewat rights issue yang digelar BBHI dengan mengambil alih sebagian saham Mega Corpora. Penantanganan keseparan itu telah dilakukan pada Desember 2021 lalu.

"Investor strategis tadi sudah terikat perjanjian lock up saham selama 3 tahun dari tanggal pencatatan sehingga mereka tidak bisa menjual sahamnya selama periode itu. Ini untuk memastikan investor ritel terlindungi," kata Chairul. 

Allo Bank akan rights issue dengan menerbitkan saham baru dengan HMETD sebanyak 10,04 miliar atau 46,24% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga Rp 478 per lembar. 

Mega Corpora yang menguasai 90% saham BBHI saat ini hanya berkomitmen mengeksekusi 30% dari haknya dalam rights issue tersebut. 

Baca Juga: Chairul Tanjung sebut Ekosistem Allo Bank (BBHI) Akan Jadi yang Terbesar di Indonesia

Pria yang akrab disapa CT ini menambahkan, dengan masuknya investor strategis tersebut maka ekosistem Bank Allo akan semakin luas. 

Kolaborasi yang akan dilakukan Bank Allo tidak hanya terbatas dengan ekosistem para investor strategis ini.

"Kami akan menerima siapapun yang mau bergabung dengan kami, kami sangat terbuka. Kami ingin kolaborasi dengan semua pihak untuk terjadi ekosistem nasional yang bisa bantu perekonomian bangsa dan negara," tandas CT. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×