kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kupon obligasi UOB Indonesia tahap I 6,5%-8,5%


Selasa, 18 Oktober 2016 / 17:05 WIB
Kupon obligasi UOB Indonesia tahap I 6,5%-8,5%


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Bank OUB Indonesia menyiapkan penerbitan obligasi sebesar Rp 1,1 triliun. Obligasi ini terdiri dari obligasi berkelanjutan I tahap I senilai Rp 1 triliun dan obligasi subordinasi berkelanjutan I tahap I 2016 sebesar Rp 100 miliar.

PT Indo Premier Securities telah ditunjuk sebagai salah satu penjamin obligasi ini. Head of fix income Indopremier Securities Sonny Tendean mengatakan, kupon untuk obligasi berkelanjutan I Bank UOB Indonesia tahap I ini berkisar antara 6,5%-8,5%. “Sedangkan untuk obligasi subordinasi berkelanjutan I Bank OUB berkisar antara 9,25%-10%,” ujar Sonny kepada KONTAN, Selasa (18/10).

Sonny mengatakan, untuk detail kupon tiga seri dalam obligasi berkelanjutan I Bank UOB Indonesia tahap I adalah untuk seri A ber tenor 1 tahun mempunyai kupon 6,75%-7,5%. Seri B be tenor 3 tahun mempunyai kupon 7,5%-8,25% dan untuk seri C mempunyai kupon 7,75%-8,5%.

Tercatat, dalam rangka penerbitan obligasi , Bank OUB telah memperoleh hasil pemeringkatan efek utang jangka panjang dari Fitch dengan peringkat triple A atau AAA(idn). Sedangkan untuk penerbitan obligasi subordinasi , bank UOB mendapatkan peringkat double A AA(idn).

Ada empat penjamin dalam penerbitan obligasi ini, pertama adalah PT CIMB Securities, kedua PT Danareksa Sekuritas, Ketiga PT Indo Premier Securities dan keempat adalah PT UOB Kay Hian Securities. Wali Amanat dalam penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mandiri Tbk.

Nantinya dana yang diperoleh dari hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk meningkatkan aset produktif dan mengembangkan bisnis. Sedangkan dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi subordinasi akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan mendukung perkembangan aset produktif. Nantinya obligasi subordinasi ini akan masuk dalam komponen modal pelengkap atau tier 2.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×