kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kurangi beban operasional, begini strategi yang dilakukan multifinance


Minggu, 05 Juli 2020 / 21:16 WIB
Kurangi beban operasional, begini strategi yang dilakukan multifinance
ILUSTRASI. Penjualan?kendaraan bermotor di pusat perbelanjaan. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Annisa Fadila | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat beban operasional perusahaan pembiayaan mengalami peningkatan. Tercatat, April 2020 beban operasional multifinance mencapai Rp 32,868 miliar. Padahal, periode yang sama tahun sebelumnya hanya Rp 28,834 miliar.

Melihat hal itu, Direktur Keuangan PT Mandiri Tunas Finance (MTF) Armendra menyebutkan, untuk menekan beban operasional pihaknya melakukan efisiensi, fokus pada aktivitas yang memberi nilai tambah terhadap perusahaan.

Baca Juga: Jaga likuiditas, Mandiri Tunas Finance akan terbitkan obligasi tahun ini

Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan reschedule terhadap beberapa inovasi yang rencananya akan dilakukan pada tahun depan. Oleh sebabnya, perusahaan memilih fokus untuk penguatan digitalisasi dalam bisnis proses serta akuisisi sebagai bentuk kesiapan new normal.

“Sampai saat ini biaya operasional kami sudah kami tekan mencapai 17%. Beberapa upaya juga telah di lakukan, seperti meniadakan perjalanan dinas, sehingga dalam situasi saat ini, kami mengambil kebijakan untuk melakukan bentuk pekerjaan melalui teknologi digital,” ujarnya kepada Kontan.co.id Ahad, (5/7).

Perlu diketahui, tahun lalu pengeluaran (opex) perusahaan mencapai Rp 935 miliar, sehingga tahun ini pihaknya memproyeksi akan turun 17%. Namun, pihaknya mencatat adapun beban terbesar ialah biaya tenaga kerja, sehingga efisiensi yang dilakukan mengurangi insentif dan tunjangan lain. Menurutnya, hal ini sejalan dengan kondisi new normal.

“Terlebih, tunjangan insentif juga sejalan dengan penjualan yang menurun. Tak hanya itu, komponen kedua ialah biaya umum seperti perjalanan dinas, sehingga dalam kondisi saat ini kami mendorong pegawai untuk memanfaatkan sarana digital,” tambah Armendra.

Baca Juga: Multifinance Masih Enggan Pinjam ke Bank Jangkar

Sementara Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim mengatakan mengatakan, untuk menekan biaya operasional pihaknya akan mengurangi promosi-promosi, serta menangguhkan sebagian besar pengeluaran. Roni bilang, pengeluaran yang ditangguhkan nantinya tidak dialihkan ke pos lain.

“Memang untuk menekan biaya operasional BCA Finance fokus untuk mengurangi atau bahkan menghentikan promosi. Tak hanya itu, pengeluaran yang telah di tangguhkan tidak akan kami alihkan ke pos lain. Hal itu seperti misalnya untuk rencana pembukaan cabang baru, sementara waktu akan kami tunda terlebih dahulu,” kata Roni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×