kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.764.000   -15.000   -0,84%
  • USD/IDR 16.505   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.258   -123,50   -1,94%
  • KOMPAS100 886   -22,04   -2,43%
  • LQ45 692   -18,18   -2,56%
  • ISSI 198   -4,07   -2,02%
  • IDX30 362   -8,54   -2,31%
  • IDXHIDIV20 438   -7,77   -1,74%
  • IDX80 100   -2,74   -2,66%
  • IDXV30 107   -0,87   -0,81%
  • IDXQ30 119   -2,62   -2,16%

Laba Bank Jago (ARTO) Melonjak 78% pada Tahun 2024


Jumat, 21 Maret 2025 / 16:21 WIB
Laba Bank Jago (ARTO) Melonjak 78% pada Tahun 2024
ILUSTRASI. Nasabah menggunakan aplikasi Bank Jago. PT Bank Jago Tbk (ARTO) mencatatkan kinerja positif pada 2024, tercermin dari laba bersih setelah pajak mencapai Rp 129 miliar, atau tumbuh 78%.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Bank Jago Tbk. (ARTO) mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024. Hal ini tercermin dari laba bersih setelah pajak (net profit after tax) yang mencapai Rp 129 miliar, atau bertumbuh 78% dibandingkan dengan perolehan laba 2023 yang sebesar Rp 72 miliar.

“Dinamika ekonomi dan politik, baik di dalam negeri maupun global, menjadikan tahun 2024 penuh tantangan. Namun Bank Jago berhasil melewati 2024 dengan pencapaian yang positif dengan mencatatkan pertumbuhan bisnis yang kuat,” kata Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, Jumat (21/3).

Upaya berkelanjutan dalam menjaga pertumbuhan bisnis disebut Arief berkontribusi pada peningkatan profitabilitas.

Baca Juga: Laba Bersih Bank Jago (ARTO) Meningkat 71% Jadi Rp 86 Miliar Hingga Kuartal III-2024

Dari sisi penyaluran kredit, Bank Jago juga mencatatkan pertumbuhan signifikan pada akhir 2024, dengan jumlah kredit Rp 17,7 triliun atau meningkat 36% dibandingkan dengan 2023 yang membukukan nilai Rp 13 triliun.

"Melalui kolaborasi dengan mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, serta lembaga keuangan lainnya, Bank Jago menyalurkan kredit tetap berkualitas, tercermin dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) 0,2%," ucap Arief.

Selain itu, pertumbuhan kredit yang berkualitas telah menumbuhkan aset Bank Jago menjadi Rp 28,5 triliun, meningkat 34% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 21,3 triliun.

 

Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 444,4%, menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.

Baca Juga: Bank Jago (ARTO) Bakal Rilis Produk Direct Lending

Di sisi lain, pada akhir 2024, jumlah nasabah Bank Jago mencapai 15,3 juta nasabah, termasuk 12,1 juta nasabah funding pengguna Aplikasi Jago. Jumlah pengguna Aplikasi Jago bertambah 4 juta nasabah atau tumbuh hampir 50% jika dibandingkan dengan posisi akhir 2023 yang sebanyak 8,1 juta nasabah.

Bank Jago terus meningkatkan kerja sama dengan mitra ekosistem, di antaranya ekosistem GoTo serta platform reksadana online Bibit yang terhubung secara seamless dengan Aplikasi Jago, untuk melakukan akuisisi nasabah baru.

Peningkatan pengguna Aplikasi Jago berdampak positif terhadap jumlah DPK, yang mencapai Rp18,8 triliun atau tumbuh 56% dibandingkan dengan perolehan Rp12,1 triliun pada 2023.

Penyumbang terbesar DPK adalah giro dan tabungan atau current account and savings account (CASA), yakni sebesar Rp10 triliun atau 53%, sedangkan 47% sisanya merupakan simpanan nasabah dalam bentuk deposito atau sebesar Rp8,8 triliun.

Baca Juga: Mundur dari Kursi Direktur Bank Jago (ARTO), Simak Profil Peterjan van Nieuwenhuizen

“Pencapaian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan Bank Jago selaras dengan fokus bisnis bank berbasis teknologi yang mengedepankan inovasi dan kolaborasi serta menjaga fundamental dan manajemen risiko yang baik. Ini menjadi modal kuat Bank Jago untuk leap forward ke fase pertumbuhan berikutnya,” tutur Arief.

Selanjutnya: Jadwal Buka Puasa Kota Tarakan Terbaru Jumat (21/3) dan Jadwal Shalat 5 Waktu

Menarik Dibaca: Kinerja Xiomi Positif Berkat Investasi AI dan Bisnis Layanan Internet

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×