Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Jago Tbk (ARTO) kembali melanjutkan kinerja yang positif hingga lima bulan pertama 2024. Di mana, laba bersih tahun berjalan ARTO di periode tersebut tumbuh sekitar 30,41% YoY.
Jika mengutip laporan keuangan bulanan per Mei 2024, bank yang tergabung dalam ekosistem Goto ini mencatat laba senilai Rp 39,41 miliar. Jika dibandingkan pada periode sama tahun lalu, laba Bank Jago tercatat sebesar Rp 30,22 miliar.
Dilihat lebih rinci, kenaikan laba ARTO lebih banyak dipengaruhi oleh adanya efisiensi untuk pos beban operasional. Di mana, beban operasional yang dibukukan Bank Jago tampak turun sekitar 19,76% YoY menjadi Rp 536,32 miliar.
Hal tersebut disebabkan oleh beban kerugian penurunan nilai aset keuangan atau impairment yang mengalami penyusutan secara tahunan. Per Mei 2024, beban tersebut senilai Rp 96,5 miliar dari tahun sebelumnya yang senilai Rp 228,56 miliar.
Baca Juga: Persaingan Penghimpunan Dana Kian Ketat, Bank Digital Kerek Bunga Deposito
Di sisi lain, pendapatan bunga bersih dari ARTO justru tercatat mengalami penurunan sejalan dengan era suku bunga tinggi. Adapun, penurunannya mencapai sekitar 16,14% dari periode sama tahun lalu menjadi Rp 587,8 miliar.
Sementara itu, penyaluran kredit yang telah disalurkan Bank Jago pada lima bulan pertama 2024 ini telah mencapai Rp 15,2 triliun. Angka tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan posisi Mei 2023 yang sebesar Rp 11,1 triliun.
Menariknya, pembiayaan syariah yang disalurkan oleh Unit Usaha Syariah (UUS) dari Bank Jago tercatat menurun. Tak main-main, penurunannya mencapai sekitar 95,32% YoY dengan nilai per Mei 2024 tercatat Rp 80,37 miliar.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengungkapkan bahwa Bank Jago menjadi salah satu bank digital yang saat ini mampu memanfaatkan ekosistem dengan baik. Di mana, ia bilang kunci dari keberhasilan bank digital adalah kemampuan berintegrasi dengan ekosistem.
Ia berpendapat kinerja Bank Jago masih mampu mencatatkan kinerja yang lebih baik sepanjang 2024. Dalam hal ini, Nico menyoroti pendapatan dan laba Bank Jago berpotensi tumbuh lebih besar lagi.
"Namanya bank digital, punya ekosistem. Kita nggak suka lah kalau namanya bank digital, tapi nggak mampu berkolaborasi. Itu akan sulit nantinya,” ujar Nico.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News