Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Permata Tbk (BNLI) berhasil mencatatkan laba bersih Rp 2,24 triliun. Laba tersebut melesat 124% secara tahunan atau year on year dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp 1 triliun, merujuk laporan keuangan kuartal ketiga 2022.
Pertumbuhan laba bersih ini ditopang kenaikan pendapatan bunga bersih yang naik 12,5% yoy dari Rp 5,92 triliun menjadi Rp 6,66 triliun.
Seiring dengan kemampuan PermataBank menyalurkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan 9,41% Yoy dari Rp 123,97 triliun menjadi Rp 135,64 triliun per September 2022.
Direktur Utama PermataBank Meliza M. Rusli mengungkapkan pencapaian ini tidak lepas dari kontribusi bersama dalam menerapkan strategi perusahaan, menjaga pertumbuhan dan profitabilitas berkelanjutan.
Melalui pertumbuhan kredit sehat serta manajemen risiko, dan prinsip kehati-hatian serta governance yang baik.
Baca Juga: Jual Lahan Rp 199,40 M, Mustika Ratu (MRAT) Perkuat Permodalan & Pengembangan usaha
“Selama 20 tahun PermataBank melayani nasabah dengan hati, saatnya meneruskan komitmen kami untuk tetap menjadi mitra terpercaya nasabah dan menjadi universal bank yaitu dengan menyediakan produk dan layanan bagi berbagai segmen serta untuk semua generasi. Komitmen ini akan terus diperkuat ke depannya didukung penuh oleh pemegang saham pengendali, Bangkok Bank” ujarnya dalam keterangan tertulis pada Senin (31/10).
Bank tetap menerapkan manajemen biaya operasional secara optimal dan melanjutkan perbaikan kualitas aset tercermin dalam perbaikan rasio Beban Operasional dibandingkan Pendapatan Operasional (BOPO) di Kuartal III tahun 2022 ini menjadi sebesar 73,4% dibandingkan rasio BOPO di periode yang sama tahun lalu sebesar 88,3%.
Lebih lanjut, di tengah kenaikan inflasi akibat kenaikan harga pangan dan bahan bakar, PermataBank berhasil menurunkan rasio cost to incme ratio (CIR) menjadi 53,1% membaik dibandingkan posisi yang sama tahun lalu 53,60%.
Baca Juga: Agresif Akuisisi Pengguna, BSI Catat Pengguna BSI Mobile Tembus 4,07 Juta User
Bank tetap menjalankan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit yang diberikan mengingat ketidakpastian kondisi ekonomi global yang dapat berpengaruh terhadap risiko kredit inheren.
Rasio NPL gross di akhir bulan September 2022 terjaga pada level 3,09% membaik dibandingkan September 2021 sebesar 3,30%. Rasio NPL net yang mencerminkan prudensi dalam pembentukan cadangan kerugian kredit juga mengalami perbaikan menjadi 0,48% dibandingkan posisi yang sama tahun lalu 0.87%.