Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali mampu mengerek profitabilitas pada periode lanjutan tahun 2025. Dalam hal ini, BCA telah membukukan laba secara bank only senilai Rp 48,26 triliun hingga Oktober 2025.
Sebagai perbandingan, laba BCA pada periode yang sama di tahun sebelumnya mencapai Rp 46,23 triliun. Artinya, ada kenaikan sekitar 4,39% secara tahunan (YoY).
Dengan kinerja tersebut, ini menjadi pertumbuhan paling lambat BCA sepanjang tahun 2025. Di mana, bulan-bulan sebelumnya masih mampu tumbuh di atas 5%.
Baca Juga: Begini Strategi BCA Untuk Jaga Pertumbuhan Giro
Adapun, salah satu penyebab yang membuat kinerja BCA tertekan berasal dari beban impairment. Pasalnya, pada pos beban tersebut, BCA mencatat ada kenaikan hingga 109,88% YoY menjadi Rp 3,12 triliun.
Untungnya, bank dengan laba terbesar di Indonesia ini masih mampu meningkatkan pendapatan bunga bersih. Pada pos pendapatan tersebut, BCA mampu meningkatkan 4,42% YoY menjadi Rp 66,47 triliun.
Hal tersebut didorong dengan peningkatan portofolio kredit BCA yang di Oktober 2025 senilai Rp 923,54 triliun. Sebagai perbandingan, pada periode sama tahun sebelumnya senilai Rp 858,06 triliun.
Baca Juga: BCA Resmi Meluncurkan Aplikasi myBCA untuk Smartwatch
Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) BCA juga mengalami kenaikan menjadi Rp 1.178 triliun. Di mana, periode Oktober 2024 baru sekitar Rp 1.099 triliun.
Tak hanya itu, BCA juga mampu mempertahankan posisi dana murah yang dimiliki pada Oktober 2025. Simpanan dana murah yang berasal dari tabungan dan giro mendominasi sekitar 84% atau senilai Rp 991 triliun.
Baca Juga: BCA Catat Kredit Korporasi Capai Rp436,9 Triliun per September 2025
Selanjutnya: MedcoEnergi (MEDC) Genjot Portofolio Migas dan Energi Bersih di Usia ke-45
Menarik Dibaca: Apakah Timun Bisa Menurunkan Kolesterol Tinggi atau Tidak? Ini Jawabannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













