kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Laba bersih Bank DKI tumbuh tipis di semester I-2018


Senin, 30 Juli 2018 / 15:24 WIB
Laba bersih Bank DKI tumbuh tipis di semester I-2018
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah Bank DKI


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta (Bank DKI) mengumumkan hasil kinerja paruh pertama 2018. Dalam laporan keuangan triwulan II 2018 yang dirilis di website resmi Bank DKI, perseroan mencetak laba bersih sebesar Rp 477,99 miliar, naik 3,56% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 457,52 miliar.

Pertumbuhan laba tersebut antara lain ditopang oleh kredit meningkat 11,68% menjadi Rp 24,22 triliun pda kuartal II-2018. Bila digabungkan dengan total pembiayaan unit usaha syariah (UUS), Bank DKI mencatat pertumbuhan kredit sebesar 9,33% menjadi Rp 27,9 triliun.

Pertumbuhan kredit tersebut didorong oleh kenaikan kredit mikro yang naik pesat 64,37% dari Rp 351,62 miliar per Juni 2017 menjadi Rp 577,96 miliar per Juni 2018. "Pertumbuhan kredit di sektor mikro didorong oleh pengembangan jaringan kantor Bank DKI di lokasi-lokasi pasar di DKI Jakarta," ujar Direktur Utama Bank DKI Kresno Sediarsi dalam keterangan resminya, Kamis (26/7).

Meski begitu, laporan keuangan perseroan menunjukan dana pihak ketiga (DPK) di paruh pertama mengalami perlambatan. Total dana masyarakat yang dihimpun perseroan mencapai Rp 35,15 triliun atau turun 0,8% dari periode setahun sebelumnya.

Bank milik Pemprov DKI ini menjelaskan pihaknya memang tengah memperbaiki struktur dana. Tercermin dari dana murah yang kini sudah mendominasi mencapai 50,91% dari total DPK. Jumlah tersebut membaik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 47,03% per Juni 2017.

Lebih lambatnya pertumbuhan DPK dibandingkan kredit, dinilai Kresno sebagai langkah untuk mendorong peningkatan rasio loan to deposit ratio (LDR). Per Juni 2018, LDR Bank DKI tercatat membaik dari 72,07% di periode tahun sebelumnya menjadi 79,37%. Sementara itu, dari sisi rasio kredit bermasalah atau non performing loan, mengalami perbaikan dari 4,73% per Juni 2017 menjadi 3,82%.

Perseroan mengungkapkan, membaiknya rasio NPL tersebut didorong dengan upaya perbaikan proses kredit untuk memastikan penyaluran kredit dilakukan secara prudent. Beberapa hal yang dilakukan antara lain dengan menyempurnakan SOP, penataan kewenangan memutus kredit sesuai dengan prinsip four eyes principles, sentralisasi proses analisa dan administrasi kredit, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia dibidang perkreditan.

Selain itu, Bank DKI juga melakukan penagihan kredit secara intensif, lelang eksekusi, pengambilalihan agunan dan restrukturisasi kredit.

Walau demikian, margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) Bank DKI terlihat mengalami penurunan pada semester I 2018 dari 6,47% di tahun 2017 menjadi 5,18%. Menurunya NIM tersebut utamanya dikarenakan pendapatan bunga naik lebih tipis dibandingkan pertumbuhan beban bunga. Laporan keungan Bank DKI menunjukan pendapatan bunga hanya naik 0,11% secara year on year (yoy) menjadi Rp 1,75 triliun. Sementara itu, beban bunga perseroan mengalami peningkatan 17% secara yoy dari Rp 646,83 miliar menjadi Rp 756,75 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×