Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) mencatatkan kinerja positif sepanjang 2016. Berdasarkan laporan keuangan tahun 2016, perolehan laba sebelum pajak sebesar Rp 1,45 triliun atau tumbuh 15,13% secara tahunan atau year on year (yoy). Adapun, laba bersih meningkat 16,25% menjadi Rp 1,03 triliun per akhir tahun 2016.
Adapun dari sisi penyaluran kredit, bank berkode saham BJTM ini masih membukukan pertumbuhan 4,45% yoy menjadi Rp 29,67 triliun dibanding perolehan tahun 2015 sejumlah Rp 28,41 triliun.
Direktur Utama Bank Jatim Soeroso mengatakan, pertumbuhan kredit ini ditopang kenaikan di sektor UMKM sebesar 11,9% yoy menjadi Rp 4,55 triliun. “Sektor ini (UMKM) masih menjadi concern Bank Jatim dalam penyaluran kredit,” ujarnya di Jakarta, Senin (9/1).
Selain itu, kata Soeroso, sektor konsumsi juga menjadi penyumbang tertinggi selama tahun 2016 yaitu sebesar Rp 19,80 triliun atau tumbuh 8,89% secara tahunan.
Kendati demikian, pencapaian dana pihak ketiga (DPK) Bank Jatim turun 4,28% dari Rp 34,26 triliun pada akhir tahun 2015 menjadi Rp 32,79 triliun per akhir Desember 2016. Hal ini disebabkan karena adanya penurunan signifikan dari perolehan deposito sebesar 10,84% menjadi Rp 7,14 triliun. Dana giro juga turun 16,34% menjadi Rp 11,28 triliun.
Meski begitu, DPK di sektor tabungan tumbuh 12,61% menjadi Rp 14,36 triliun. “Kepercayaan nasabah Bank Jatim yang meningkat menjadi salah satu faktor pertumbuhan tabungan di 2016,” papar Soeroso.
Sementara, aset Bank Jatim hanay tumbuh tipis 0,54% menjadi Rp 43,03 triliun dibanding tahun 2015 sebesar Rp 42,80 triliun. Kendati demikian, BJTM tetap memasang target tinggi di tahun 2017. Berdasarkan Rencana Bisnis Bank (RBB) Bank Jatim tahun 2017, perseroan menargetkan aset meningkat 7,57%, DPK tumbuh 8%, dan penyaluran kredit ditarget naik 8,17%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News