Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (BJBR) merosot di triwulan pertama 2019. BJB hanya mampu membukukan laba bersih atau laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar Rp 420,78 miliar. Capaian tersebut turun 8,5% dibandingkan laba bersih pada kuartal yang sama tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp 459,9 miliar.
Penurunan laba bersih tersebut sejalan dengan peningkatan beban bunga di tengah stagnannya pendapatan bunga. BJB mencatatkan pendapatan bunga sebesar Rp 2,95 triliun, hanya naik 1,7% dari kuartal I-2018. Sedangkan beban bunga yang ditanggung meningkat 5,93% menjadi Rp 1,45 triliun.
Sementara penyaluran kredit Bank BJB hanya tumbuh 6,2% year on year (yoy) menjadi Rp 75,8 triliun di kuartal I-2019. Capaian ini tumbuh melambat jika dibanding periode yang sama tahun lalu yang tumbuh 13,2% yoy. Penyaluran kredit BJB ini ditopang oleh kredit mikro yang tumbuh 11,1% atau mencapai sebesar Rp 5,5 triliun.
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko yang melaksanakan tugas Direktur Utama Bank BJB Agus Mulyana mengatakan, pihaknya terus mendukung program-program pemerintah termasuk mendorong pembiayaan UMKM.
Peningkatan pertumbuhan kredit di sektor UMKM berhasil dilakukan melalui beberapa strategi. "Strategi itu diantaranya melakukan program One Village One Company (OVOC) dengan memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) termasuk meningkatkan akses perbankan di masyarakat pedesaan melalui layanan Laku Pandai," kata Agus dalam keterangan resminya, Jumat (26/4).
Kemudian, BJB melakukan program kemitraan dalam menyalurkan kredit usaha rakyat, serta memperkuat sinergi melalui kerjasama dengan BPR dan lembaga keuangan mikro serta program-program lainnya yang dapat mendorong pertumbuhan sektor UMKM.
Kualitas kredit terjaga dengan baik dengan rasio kredit bermasalah (NPL) pada di level 1,68% lebih baik dibandingkan rasio NPL rata-rata industri perbankan yang sebesar 2,59%.
Dari sisi penghimpunan dana, BJB berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 90,2 triliun yang didorong dari pertumbuhan tabungan sebesar 8,8%, sehingga rasio CASA naik dari 46,3% menjadi sebesar 48,8%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News