Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Tekanan yang dihadapi industri perbankan nasional mulai dirasakan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI). Ini terlihat dari perolehan laba bersih BRI yang mengalami penurunan 5,12% secara year on year (yoy) di bulan April 2015.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per April 2015, laba bersih yang diraup bank spesialis kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tersebut mencapai Rp 7,41 triliun atau turun 5,12% secara yoy.
Realisasi tersebut jauh menurun dibanding April 2014. Kala itu laba bersih yang diperoleh mencapai Rp 7,81 triliun atau tumbuh 18,15% secara yoy dibanding April 2013 yang mencapai Rp 6,61 triliun.
Penyaluran kredit oleh BRI juga mengalami perlambatan signifikan di akhir April 2015. Jumlah kredit yang disalurkan mencapai Rp 478,85 triliun atau tumbuh 8,26% secara yoy.
Sementara di akhir April 2014, jumlah kredit yang disalurkan BRI mencapai Rp 442,29 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan 19,58% dibanding April 2013 yang mencapai Rp 369,68 triliun.
Sayangnya, sampai saat ini, manajemen BRI belum bisa dimintai komentar terkait penurunan laba tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News