Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
Ia menyebut, kredit perbankan akan naik 7% hingga 9% secara YoY di tahun 2023. Sedangkan dana pihak ketiga (DPK), bisa tumbuh 7,2% sampai 8,5% di sepanjang tahun ini.
Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro menyebut sebenarnya sah-sah saja perbankan memangkas pencadangannya. Selama, rasio kredit bermasalah atau NPL perbankan juga ikut turun.
“Mulai berkurangnya CKPN (Pencadangan) memang seiring asumsi perbaikan kondisi domestik dan ditopang juga penurunan NPL. Sehingga tujuan penurunan CKPN di sisi lain memang untuk meningkatkan laba bersih. Hal ini tentu masih sangat wajar,” ujar Nico kepada KONTAN pada Selasa (31/1).
Ia menyatakan prospek saham bank besar masih akan menjanjikan. Nico yakin kelompok bank besar tersebut akan meneruskan tren positifnya pada 2023. "Faktor utamanya masih ditopang oleh penguatan pertumbuhan kredit yang diproyeksi double digit. Lalu pertumbuhan dana pihak ketiga atau DPK juga akan meningkat," tuturnya.
Selain itu, Nico melihat bank-bank besar tersebut dipilih oleh BI menjadi penampung penempatan dana devisa hasil ekspor alias DHE. Ia menilai hal ini akan menjadi faktor positif tambahan bagi bank besar.
Nico menargetkan harga saham besar ini terus meningkat di sepanjang tahun ini. Adapun target BBCA di level Rp 9.300, BBRI pada Rp 5.500 dan BMRI Rp 11.700. Kemudian BBNI di posisi Rp 11.200 dan BBTN pada Rp 1.900.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News