kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Laba bersih perbankan syariah anjlok 44,82%


Senin, 27 April 2015 / 13:07 WIB
Laba bersih perbankan syariah anjlok 44,82%
ILUSTRASI. 5 Manfaat Jus Wortel untuk Kulit.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Johana K.

JAKARTA. Perolehan laba bersih industri perbankan syariah di akhir Februari 2015 anjlok 44,82% secara year on year (yoy). Penurunan laba bersih Bank Umum Syariah (BUS) maupun Unit Usaha Syariah (UUS) ini disebabkan tergerus oleh Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN). 

Menurut Rizqullah, pengamat perbankan syariah, meningkatnya tingkat rasio pembiayaan bermasalah alias Non Performing Finance (NPF) membuat alokasi CKPN yang harus disediakan perbankan syariah semakin besar. "Tentu ini cukup berdampak menekan perolehan laba bersih industri perbankan syariah," kata Rizqullah saat dihubungi KONTAN, Senin (27/4).

Selain itu, Rizqullah mengakui bahwa tingkat biaya dana (cost of fund) yang dipikul industri perbankan syariah masih besar. Sebab sumber dana deposito syariah masih mendominasi komposisi dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah. "Memang jumlah simpanan tabungan dan giro perbankan syariah belum maksimal," pungkas mantan Bendahara Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) tersebut.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Februari 2015, jumlah laba bersih BUS maupun UUS mencapai Rp 293 miliar. Perolehan tersebut anjlok 44,82% dibanding Februari 2014 yang mencapai Rp 531 miliar. Sementara tingkat NPF perbankan syariah meningkat dari 3,53% di akhir Ferbuari 2014 menjadi 5,10% di akhir Februari 2015.

Sementara itu, DPK BUS maupun UUS di akhir Februari 2015 mencapai Rp 210,29 triliun. Jumlah ini tumbuh sebesar 18,04% yoy dibanding akhir Februari 2014 yang mencapai Rp 178,15 triliun. Dari jumlah DPK di akhir Februari lalu, sebanyak Rp 130,71 triliun atau 62,15% dari total DPK adalah deposito syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×