kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Laba bersih Standard Chartered Bank Indonesia melesat 371% jadi Rp 536 miliar di 2018


Senin, 04 Maret 2019 / 15:57 WIB
Laba bersih Standard Chartered Bank Indonesia melesat 371% jadi Rp 536 miliar di 2018


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Standard Chartered Bank Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar Rp 536 miliar sepanjang tahun 2018. Capaian tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 371% dari tahun sebelumnya.

Rino Donosepoetro, Chief Executive Officer Standard Charter Indonesia mengatakan, pencapaian tersebut sejalan dengan keberhasilan transformasi bisnis yang dilakukan sejak tahun 2017.

"Capaian laba bersih tertinggi sejak 2014 ini merupakan milestones kami dalam mencapai aspirasi sebagai bank internatisional. Inu merepresentasikan perbaikan kinerja di seluruh aspek finasial kami dan didukung pertumbuhan signifikan dari segmen korporasi dan intitutional banking," kata Rino saat paparan kinerja di Jakarta, Senin (4/3).

Kenaikan laba bersih didukung dengan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 17% menjadi Rp 32,2 triliun dari Rp 27,8 triliun tahun 2017. Pertumbuhan kredit ini juga didukung dengan penurunan rasio non performing loan (NPL) dari 3,9% menjadi 2,22%.

Pendapatan dari segmen corporate dan intitutional business meningkat sebesar 36% didukung oleh arus bisnis seperti financial market dan transaction banking yang meliputi trande finance, pengelolaan kas dan securities services, serta corporate loan.

Standard Chartered juga berhasil mencatatkan rasio net interest margin (NIM) dari 4,26% menjadi 4,38%. Pengeluaran beban operasional bank turun 6% setelah adanya upaya peningkatan digitalisasi dan efisiensi proses internal. Efisiensi biaya itu menurunkan cost to income ratio ke level 65% dari 68% tahun 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×