kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba BFI Finance naik 46,8% di semester I 2021


Jumat, 23 Juli 2021 / 18:58 WIB
Laba BFI Finance naik 46,8% di semester I 2021


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BFI Finance Indonesia Tbk mencetak laba bersih Rp 487,42 miliar di semester I 2021, naik 46,8% year-on-year (yoy) dan 12,4% quarter-on- quarter (qoq). Kenaikan laba ini seiring dengan meningkatnya nilai pembiayaan baru sebesar 48,7% menjadi Rp 6,1 triliun dibanding periode sama di tahun lalu.

Pembiayaan macet atau non-performing financing (NPF) BFI Finance juga tercatat turun 158 basis points yoy dan 11 basis points QoQ menjadi 2,15% per Juni 2021. Rasio ini lebih rendah dari rata-rata industri yang dilaporkan mencapai 4,05% di bulan Mei 2021.

Sudjono, Finance Director BFI Finance mengatakan, catatan yang baik ini juga turut diiringi dengan keberhasilan BFI mengelola nilai outstanding restrukturisasi pembiayaan dari nilai tertinggi dari Rp 5,3 triliun menjadi Rp 2,7 triliun.

Baca Juga: Terbitkan obligasi Rp 1 triliun, ini penawaran kupon BFI Finance (BFIN)

Menurutnya, pencapaian ini menandakan bahwa BFI Finance telah memulai era yang baru setelah BFI memutuskan melangkah hati-hati dengan membatasi sementara lini produk pembiayaannya di akhir kuartal I/2020. Kemudian juga memberlakukan relaksasi kredit pembiayaan, dan adaptasi bisnis di masa pandemi dengan memprioritaskan protokol kesehatan.

“Dengan tren peningkatan pembiayaan baru yang berdampak positif terhadap profit perusahaan, nilai receivables yang kami kelola akan turut dan terus kami sasar ke arah perbaikan dan peningkatan. Sejalan dengan itu, kami juga tetap berupaya mengelola risiko secara cermat dan menjaga rasio pembiayaan bermasalah seminim mungkin,” terang Sudjono dalam keterangan tertulis, Jumat (23/7).

Sudjono menambahkan, kontrak pembiayaan baru sepanjang Januari hingga Juni 2021 masih didominasi pembiayaan mobil bekas sebesar 71,2% atau menyumbang Rp 4,34 triliun. Portofolio pembiayaan terbesar kedua adalah motor bekas sebesar 14,3% dan pembiayaan alat berat & permesinan sebesar 10,7%. Sisanya sebesar 3,8% adalah komposisi pembiayaan mobil baru, property backed financing (PBF), dan syariah.

Baca Juga: Bisnis pembiayaan di luar Jawa dinilai masih potensial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×