kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   21.000   1,01%
  • USD/IDR 16.481   -2,00   -0,01%
  • IDX 7.804   105,08   1,36%
  • KOMPAS100 1.093   16,88   1,57%
  • LQ45 798   15,44   1,97%
  • ISSI 266   2,03   0,77%
  • IDX30 414   7,90   1,94%
  • IDXHIDIV20 481   9,26   1,96%
  • IDX80 121   1,95   1,64%
  • IDXV30 131   2,30   1,78%
  • IDXQ30 134   2,27   1,73%

Laba BTN melesat 62% menjadi Rp 1,85 triliun


Jumat, 05 Februari 2016 / 06:09 WIB
Laba BTN melesat 62% menjadi Rp 1,85 triliun


Reporter: Issa Almawadi | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kinerja Bank Tabungan Negara (BTN) cukup mentereng tahun lalu. Bank yang fokus di kredit pemilikan rumah (KPR) ini membukukan kenaikan laba bersih hingga 62% di 2015.

Secara nominal, laba bersih BTN mencapai Rp 1,85 triliun hingga akhir 2015. Tahun 2014 silam, laba BTN tercatat sebesar Rp 1,15 triliun.

Laba BTN melesat sejalan dengan pertumbuhan kredit yang naik 19,88% dari Rp 115,92 triliun menjadi Rp 139 triliun. Pertumbuhan kredit dibarengi dengan dengan perbaikan kualitas kredit yang tercermin dari penurunan rasio non performing loan (NPL) gross dari 4,01% menjadi 3,42%.

Maryono, Direktur Utama BTN menuturkan, laba BTN sebenarnya bisa lebih tinggi jika tak memperhitungkan kenaikan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN). "Di 2015, kami menaikkan CKPN untuk tetap berhati-hati," ujar Maryono, Kamis (4/2).

Kenaikan CKPN membuat coverage ratio BTN meningkat 25% dibandingkan 2014. Kenaikan net interest margin (NIM) juga menopang laba BTN. Margin bunga bersih BTN 4,87% 2015, meningkat dari posisi akhir 2014 sebesar 4,47%.

Tahun lalu, BTN juga mencatat dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 19,97% menjadi Rp 128 triliun. Catatan-catatan itu membuat aset BTN tumbuh 18,83% dari Rp 144,6 triliun menjadi Rp 172 triliun.

Sepanjang tahun lalu, sebanyak 89,9% dari total kredit BTN merupakan kredit perumahan. Sisanya, 10,1% kredit non perumahan yakni konsumer dan komersial. Porsi kredit perumahan tersebut lebih tinggi ketimbang tahun 2014.

Di tahun itu, porsi kredit perumahan sebesar 88,52%. "Kredit perumahan kami Rp 124,93 triliun di 2015. Sementara yang non perumahan Rp 14,03 triliun," ujar Maryono.

Kredit perumahan BTN tumbuh 21,74% dengan pertumbuhan tertinggi berasal dari kredit konstruksi 30,47% menjadi Rp 18,9 triliun. Lalu KPR subsidi tumbuh 26,73% menjadi Rp 43,53 triliun, KPR non subsidi naik 17,47% menjadi Rp 53,57 triliun. Serta kredit perumahan lainnya naik 9,23% menjadi Rp 8,93 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×