kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba BTN Syariah Melesat 80,12% di 2022


Rabu, 22 Februari 2023 / 19:46 WIB
Laba BTN Syariah Melesat 80,12% di 2022
ILUSTRASI. Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Syariah mencatatkan pertumbuhan laba bersih 80,12% secara tahunan (year on year/yoy) di 2022.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Syariah mencatatkan pertumbuhan laba bersih 80,12% secara tahunan (year on year/yoy) di 2022. Kenaikan ini jauh di atas pertumbuhan laba bersih industri perbankan syariah.

Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengatakan pertumbuhan laba BTN Syariah itu disumbang peningkatan pembiayaan dan perbaikan kualitas pembiayaan.

“Kami akan terus mengoptimalkan BTN Syariah terutama pembiayaan perumahan dengan skema syariah yang saat ini makin diminati masyarakat Indonesia,” jelas Haru pada paparan kinerja Bank BTN per 31 Desember 2022 di Jakarta, pekan lalu.

Baca Juga: Dorong Pembiayaan Wholesale, BSI Danai Proyek Infrastruktur Rp 5 Triliun di 2022

Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar optimistis di tahun ini BTN Syariah dapat menyalurkan pembiayaan dengan pertumbuhan double digit.

“Kami menargetkan pembiayaan syariah sekitar 13%-14% disumbang permintaan yang masih tinggi di KPR Syariah,” tuturnya.

Meski pembiayaan meningkat, Hirwandi menyebutkan, BTN Syariah mencatatkan penurunan Non-performing financing (NPF) gross sebesar 101 bps yoy menjadi 3,31% per 31 Desember 2022.

“Tentunya dengan kualitas pembiayaan yang terus membaik akan menambah pendapatan dan laba bersih BTN Syariah ke depannya,” sebutnya.

Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) BTN Syariah juga tercatat ikut naik 18,38% yoy menjadi Rp 34,64 triliun pada akhir 2022. Dengan kenaikan tersebut, aset BTN Syariah naik 18,18% yoy menjadi Rp 45,33 triliun per 31 Desember 2022.

Baca Juga: Susunan 10 Bank Besar Bergeser, Analis Tetap Jagokan BBCA, BBRI, BMRI, dan BBNI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×