Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Tahun 2013 ternyata bukan tahun yang buruk bagi Perusahaan Umum Penjamin Kredit (Perum Jamkrindo). Perum Jamkrindo berhasil mencatatkan kenaikan laba meskipun tidak terlalu besar.
Laba sebelum pajak yang dihasilkan oleh Perum Jamkrindo para tahun lalu hanya meningkat sebesar 6% menjadi 596 milliar dari 2012 yang sebesar Rp 562 miliar.
Sedangkan dalam hal kepemilikan aset, Jamkrindo menunjukkan mampu menorehkan kepemilikan total aset per 31 Desember 2013 sebesar Rp 8,29 triliun yang meningkat sebesar 24,5% dari 2012 yang hanya mencapai Rp 6,66 triliun. Untuk jumlah ekuitas hingga 30 September 2013, Perum Jamkrindo mencatatkan kenaikan yang meningkat sebesar 29,7% menjadi Rp 6,55 triliun. Dalam periode yang sama tahun 2012, ekuitas Jamkrindo tercatat sebesar Rp 5,049 triliun.
Portofolio pembiayaan Perum Jamkrindo mayoritas masih dalam Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sebesar 70%, sebanyak 10% berasal dari surety
bond, dan 20% sisanya dari penjaminan kredit lainnnya seperti penjaminan kredit mikro, penjaminan kredit multiguna, penjaminan kredit umum, dan penjaminan kredit ketahanan Pangan dan Energi.
"Kami tetap berfokus para kredit pinjaman langsung (direct loan) dari kredit mikro, kredit umum, dan konstruksi. Sedangkan untuk bisnis surety bond hanya 10%," ujar Direktur Utama Perum Jamkrindo, Diding S. Anwar, Jumat (21/2).
Target 2014
Diding optimistis dalam tahun 2014 ini kinerja Perum Jamkrindo akan lebih cemerlang. Tahun ini, perusahaan menargetkan dapat memperoleh laba sebelum pajak
sebesar Rp 705,68 miliar atau naik sebesar 18,3% dibandingkan dengan perolehan laba 2013.
Herry Sidharta, Direktur Operasi Perum Jamkrindo bilang, total pembiayaan kredit non-Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Perum Jamkrindo pada 2013 mencapai Rp 25 triliun, sehingga untuk target 2014, volume pembiayaan diancang-ancang bisa mencapai Rp 36,8 triliun.
Sedangkan untuk produk KUR, volume pembiayaan pada 2013 sebesar mencapai Rp 21 triliun dan target pada 2014 diharapkan bisa mencapai Rp 24-25
triliun.
Untuk mecapai target itu Perum Jamkrindo akan membuka 14 Kantor Cabang baru dan melakukan pengembangan UMKMK di seluruh Indonesia. Selain itu, Jamkrindo juga akan mendirikan anak perusahaan baru yaitu badan jaminan kredit syariah.
Direktur Keuangan dan Investasi, I. Rusdonobanu bilang, saat ini pendirian anak usaha baru syariah masih dalam tahap permintaan izin prinsip dari Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Untuk mendirikan anak usaha Syariah ini, Perum Jamkrindo telah menyiapkan modal sebesar Rp 700 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News