kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Laba kantor cabang luar negeri bank BUMN makin membesar


Rabu, 04 Desember 2019 / 19:51 WIB
Laba kantor cabang luar negeri bank BUMN makin membesar
ILUSTRASI. Deretan ATM bank BUMN. Bisnis kantor cabang luar negeri (KCLN) bank BUMN makin bertumbuh. Kontribusi ke laba juga membesar.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis kantor cabang luar negeri (KCLN) bank BUMN makin bertumbuh. Alhasil, kontribusinya terhadap laba bersih masing-masing bank juga meningkat.

KCLN PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya membukukan laba sebesar US$ 21,95 juta pada kuartal III 2019. Laba ini meningkat 23,73% dibanding periode sama tahun lalu.

Adapun penyaluran kredit KCLB BRI mencapai US$ 553 juta. Saat ini, BRI memiliki kantor cabang di Singapura dan New York, serta memiliki kantor unit layanan di Hong Kong. Di samping itu, juga terdapat tiga kantor cabang pembantu di Timur Leste.

Baca Juga: BNI catatkan perbaikan NPL di segmen kredit korporasi

Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI mengatakan, KCLN yang menyumbang kontribusi terbesar berasal dari BRI New York. "Kontribusinya mencapai 69% dari total laba KCLN," ungkapnya pada Kontan.co.id, Rabu (4/12).

Sampai akhir tahun ini, BRI menargetkan laba dari kantor cabangnya di luar negeri bisa mencapai US$ 29 juta. Sementara untuk target tahun depan belum ditetapkan. Namun, Haru memastikan bisnis masih akan tumbuh signifikan mengingat potensinya masih sangat besar.

Untuk mencapai target tersebut, Haru bilang, BRI akan fokus untuk menangkap peluang bisnis yang ada baik melalui peningkatan transaksi remitensi, trade finance maupun penyaluran kredit.

Baca Juga: Ini dia bunga deposito terbaru BCA, Bank Mandiri, BNI dan BRI di awal Desember 2019

BRI juga membuka peluang pembukaan KCLN baru yang memang memiliki potensi besar. BRI berencana meningkatkan status kantor unit layanan di Hong Kong menjadi kantor cabang dan membuka kantor cabang baru di Taiwan. "Kami melihat potensi bisnis di dua negara tersebut masih sangat besar, khususnya dari remitensi dan pekerja migran Indonesia," kata Haru.

Sementara KCLN PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menyumbang kontribusi laba sebesar 7,2% terhadap total perolehan laba BNI pada kuartal III 2019 yakni Rp 12 triliun. Capaian tersebut meningkat dari periode yang sama tahun lalu yang hanya menyumbang 4,7%.

Direktur Bisnis Internasional & Tresuri BNI Bob Tyasika Ananta mengatakan, rata-rata laba KCLN BNI tumbuh di atas 60% pada kuartal III 2019. Adapun penyaluran kreditnya tumbuh 17%. " Sampai akhir tahun, laba KCLN diproyeksi akan tetap tumbuh di kisaran 60%," ujarnya.

Tahun depan, BNI menargetkan laba dari KCLN bisa tumbuh 10% yoy. Bank berlogo 46 ini akan terus meningkatkan pembiayaan trade finance terhadap perusahaan Indonesia yang berkaitan dengan luar negeri.

Baca Juga: Transaksi remintasi BRI tumbuh 12,3% hingga Oktober

Bob menambahkan, dalam melakukan ekpansi jaringan di luar negeri, BNI akan fokus mengoptimalkan ekpansi di wilayah kerja KCLN yang sudah ada saat ini yakni Singapore, Hongkong, Tokyo, London, Seoul, New York. "Sebagai contoh KCLN Singapura juga akan mengoptimalisasi pasar di Indochina (Vietnam, Thailand, Myanmar, Kamboja)," jelasnya.

Adapun PT Bank Mandiri Tbk masih bisa mempertahankan kontribusi laba dari KCLN stabil setelah penerapan standar akutansi IFRS 9 di beberapa negara dimana kantor cabang Bank Mandiri berada.

Direktur Treasury dan International Banking Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, kontribusi laba KCLN sekitar 3%-5% terhadap laba Bank Mandiri di kuartal III 2019. "Kontribusi terbesar tentunya dari KCLN yang memang memiliki size bisnis paling besar yakni Mandiri Singapore," ungkapnya.

Sementara tahun depan, Bank Mandiri tidak akan terlalu agresif dalam mematok target pertumbuhan kantor cabang di luar negeri karena kondisi pasar global yang masih menantang. Menurut Darmawan, kontribusinya akan dipertahankan sama seperti tahun 2019.

Baca Juga: Pembayaran Basis Digital, Masa Depan Bisnis Bank

Dari sisi ekpansi, Bank Mandiri juga terus mengkaji untuk melakukan penambahan KCLN baru tahun depan di samping tetap menjaga pertumbuhan KCLN yang sudah ada saat ini diantaranya di Singapura, Hong Kong, Shanghai. Hanya saja, Darmawan tidak merinci negara mana yang sedang mereka sasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×