Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
Menurutnya, peluang di tahun 2022 adalah recovery ekonomi di dunia dan Indonesia yang berjalan baik, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus memperlihatkan perbaikan sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat yang tinggi dan daya bayar juga yang semakin sehat.
Sementara tantangan di tahun ini adalah, pembatasan stimulus pajak penjualan barang mewah atau PPNBM pembelian kendaraan baru hanya berlaku terhadap segmen unit kendaraan tertentu saja yang mungkin akan mempengaruhi pengajuan kredit.
"Selain itu,tantangan penanganan pandemi covid varian omicron yang akan berdampak terhadap aktifitas masyarakat dan yang terakhir dampak negatif dari terjadinya Perang di Ukraina mudah-mudahan tidak mempengaruhi suplai kendaraan pasar dalam negri kita," tambahnya.
Baca Juga: Kinerja Pulih, Simak Rekomendasi Untuk Saham Sektor Multifinance
Setali tiga uang, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) juga mengaku, tren ROA di Desember 2021 alami kenaikan menjadi 3,2% dari tahun 2020 yang sebesar 1,3%. "Laba merupakan faktor penting dari kenaikan ROA," ujar Presiden Direktur WOM Finance, Djaja Suryanto Sutandar.
Djaja mengatakan, tren ROA di tahun ini relatif akan stabil di 3,2% karena walaupun laba meningkat seiring juga kenaikan asset. "Tantangan terbesar di tahun ini yaitu masih soal pandemic covid yang belum selesai. Oleh karena itu dalam menjaga level ROA, kami menjaga kualitas portfolio yang baik," jelas Djaja.
PT Mandiri Tunas Finance (MTF) juga menyebut, ROA per Des 2021 sebesar 1,67%. Perusahaan memproyeksikan ROA di 2022 akan naik seiring dengan kenaikan Profit.
Direktur Sales & Distribusi PT Mandiri Tunas Finance (MTF) William mengatakan, peluang dan tantangan di 2022 ada beberapa hal misalnya, kenaikan secara bisnis di tengah kenaikan varian Omicron dan juga menjaga level Kualitas kredit (NPF). "Untuk menjaga ROA, tentu nya kami wajib memiliki Profit yang stabil dibarengi dengan asset yang sehat," tutur William.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News