kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Laba Multifinance Melesat, RoA Ikut Terkerek


Senin, 28 Februari 2022 / 16:36 WIB
Laba Multifinance Melesat, RoA Ikut Terkerek
ILUSTRASI. Konsumen mencari produk kendaraan menggunakan aplikasi CNAF Mobile./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/30/09/2021.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring dengan kemampuan industri pembiayaan atau multifinance untuk menghasilkan keuntungan, nampaknya turut mengerek return on asset (ROA) dan return on equity (ROE).

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), perusahaan pembiayaan mampu membukukan laba bersih tahun 2021 sebesar Rp 15,28 triliun, melesat 107,57% secara tahunan (year on year/yoy). Peningkatan laba itu mengerek return on asset (ROA) dan return on equity (ROE) menjadi masing-masing sebesar 4,51% dan 11,39%.

Tren kenaikan ROA turut dirasakan oleh beberapa perusahaan pembiayaan seperti, PT CIMB Niaga Finance (CNAF) yang per Desember (unaudited) tren ROA naik tipis di angka 38 basis point atau di angka 7,2% bila dibandingkan periode tahun 2020 yaitu di angka 6,79% dan angka tersebut jauh lebih tinggi daripada ROA Industri diangka 4,51%.

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengaku, net profit CNAF sebelum pajak di tahun 2021 mengalami peningkatan yang cukup baik di angka 8% (unaudited) dari tahun sebelumnya di angka Rp 224 miliar menjadi Rp 243 miliar (unaudited) pada Desember 2021.

Baca Juga: Industri Multifinance Masih Sanggup Lunasi Obligasi

Begitupun angka pembaginnya, Average Net Receivable nya pun meningkat seiring Pertumbuhan ending Asset di 2022 yang tinggi yaitu di angka 45% dari asset 2020 di angka Rp 2,9 triliun berbanding asset 2021 diangka Rp 4,2 triliun.

"Proyeksi ROA tahun ini akan kita coba pertahankan diangka tahun 2021 sekitar 7%, walaupun sedikit menantang mengingat CNAF akan cukup agresif meningkatkan asset kelolaannya di tahun 2022 ini," kata Ristiawan kepada kontan.co.id, Minggu (27/2).

Ristiawan juga menyebut, dengan strategi CNAF di tahun 2022 yang akan lebih agresif untuk meningkatkan asset kelolaan, guna menjaga pendapatan supaya ratio ROA dapat terjaga baik pihaknya memiliki strategi dengan mencoba menekan dan mempertahankan biaya di level baik.

Selain itu, meningkatkan tingkat kehati-hatian dalam merealisasikan kredit adalah cara CNAF untuk menekan biaya pencadangan kredit bermasalah disamping digitalisasi untuk menekan biaya operasional untuk kegiatan Perseroan.

Menurutnya, peluang di tahun 2022 adalah recovery ekonomi di dunia dan Indonesia yang berjalan baik, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus memperlihatkan perbaikan sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat yang tinggi dan daya bayar juga yang semakin sehat.

Sementara tantangan di tahun ini adalah, pembatasan stimulus pajak penjualan barang mewah atau PPNBM pembelian kendaraan baru hanya berlaku terhadap segmen unit kendaraan tertentu saja yang mungkin akan mempengaruhi pengajuan kredit.

"Selain itu,tantangan penanganan pandemi covid varian omicron yang akan berdampak terhadap aktifitas masyarakat dan yang terakhir dampak negatif dari terjadinya Perang di Ukraina mudah-mudahan tidak mempengaruhi suplai kendaraan pasar dalam negri kita," tambahnya.

Baca Juga: Kinerja Pulih, Simak Rekomendasi Untuk Saham Sektor Multifinance

Setali tiga uang, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) juga mengaku, tren ROA di Desember 2021 alami kenaikan menjadi 3,2% dari tahun 2020 yang sebesar 1,3%. "Laba merupakan faktor penting dari kenaikan ROA," ujar Presiden Direktur WOM Finance, Djaja Suryanto Sutandar.

Djaja mengatakan, tren ROA di tahun ini relatif akan stabil di 3,2% karena walaupun laba meningkat seiring juga kenaikan asset. "Tantangan terbesar di tahun ini yaitu masih soal pandemic covid yang belum selesai. Oleh karena itu dalam menjaga level ROA, kami menjaga kualitas portfolio yang baik," jelas Djaja.

PT Mandiri Tunas Finance (MTF) juga menyebut, ROA per Des 2021 sebesar 1,67%. Perusahaan memproyeksikan ROA di 2022 akan naik seiring dengan kenaikan Profit.

Direktur Sales & Distribusi PT Mandiri Tunas Finance (MTF) William mengatakan, peluang dan tantangan di 2022 ada beberapa hal misalnya, kenaikan secara bisnis di tengah kenaikan varian Omicron dan juga menjaga level Kualitas kredit (NPF). "Untuk menjaga ROA, tentu nya kami wajib memiliki Profit yang stabil dibarengi dengan asset yang sehat," tutur William.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×