kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lagi-lagi data masyarakat bocor, kali ini menimpa perusahaan keuangan


Senin, 03 Agustus 2020 / 22:03 WIB
Lagi-lagi data masyarakat bocor, kali ini menimpa perusahaan keuangan
ILUSTRASI. Tangkapan layar bocornya data nasabah KreditPlus


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Kabar bocornya data masyarakat Indonesia seolah-olah menjadi sesuatu yang rutin dan biasa. Padahal era digital memang menjadikan data sebagai tambang emas. Bocornya data seharusnya menjadi perhatian. 

Terbaru menimpa data nasabah Kredit Plus. Pada Rabu (3/8) Teguh Aprianto, Founder Ethical Hacker Indonesia, melalui akun Twitter @secgron bercicit soal bocornya data KreditPlus. Oh ya Teguh jugayang pernah membeberkan kebocoran data personel Polri melalui akun twitternya

Kontan.co.id menelusuri RaidForums, situs yang merupajkan wadah diskusi bagi orang yang gemar aktivitas pemboblan di dunia maya atau raid. Situs ini juga bisa menjadi tempat berbagi dokumen dan database.

Akun ShinyHunters pada 16 Juli 2020 memposting soal data KreditPlus jumlahnya 896.169. Data tersebut berisi nama, tanggal lahir.   KTP, email, pasword, alamat,  nomor HP, data pekerjaan dan data saudara yang tidak tinggal serumah sebagai penjamin. Di sample terlihat lengkap dan jelas nama dan data yang bocor.

Sebelumnya  masih di RaidForums, akun Megadimarus mengunggah basis data pelanggan KreditPlus pada 27 Juni 2020. Basis data ini dijual dengan harga US$ 1.500 atau setara Rp 22,05  juta.

Pakar keamanan siber Pratama Persadha menyatakan, terkait maraknya kebocoran data ada beberapa tips yang bisa dilakukan. "Menjaga pengamanan di diri kita sendiri. Misalnya bikin password yang aman, jangan pakai wifi gratisan, gunakan two factor authentication dan lain-lain. Tapi ketika yang di hack pemilik layanan, ya percuma semuanya,” kata Pratama yang juga Chairman Communication and Information System Security Research Center (CISSReC).

Kabar terbaru ini menambah panjang daftar korban bocornya data. Sebelumnya data pengguna perusahaan e-commerce juga bocor. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×