Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal hingga akhir tahun lalu pertumbuhan kredit konsumsi tercatat terus merosot. Bahkan, tiap bulan pertumbuhannya tak pernah mencapai double digit.
Dari catatan Bank Indonesia, Januari 2019 pertumbuhan kredit konsumsi tercatat mencapai 9,9% (yoy). Nilai tersebut terus merosot tanpa ada peningkatan hingga pada November pertumbuhannya mencapai 6,2% (yoy).
Baca Juga: Dana bank yang diparkir di BI menurun di akhir 2019, begini penyebabnya
Meski demikian, sejumlah bank masih optimistis tahun ini kredit konsumsi masih bisa tumbuh mumpuni. Segmen kredit pemilikan rumah (KPR) akan jadi andalan menopang pertumbuhan.
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) misalnya mengakui pertumbuhan kredit konsumsi tahun lalu melandai. Penopang kemerosotan utamanya berasal dari segmen kredit kendaraan bermotor yang dicatat perseroan tumbuh negatif.
“Tahun lalu, pertumbuhan kredit konsumsi kami memang cenderung moderat seiring pertumbuhan di industrinya. Per kuartal III-2019 pertumbuhannya 4,1% (yoy) senilai Rp 156,29 triliun,” kata Direktur BCA Santoso Liem kepada Kontan.co.id, Senin (13/1).
Adapun hingga November 2019 bank swasta terbesar di tanah air ini telah menyalurkan total kredit Rp 569,80 triliun dengan pertumbuhan 8,13% (yoy).
Baca Juga: OJK berniat naikan modal minimum multifinance, ini kata APPI
Sementara Direktur Bisnis Konsumer PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) Lani DArmawan justru mengaku tahun lalu pertumbuhan kredit konsumsi perseroan tumbuh baik. Ia bilang sepanjang 2019 lalu, kredit konsumsi perseroan utamanya ditopang oleh KPR yang tumbuh 13% (yoy) dan kartu kredit yang tumbuh 11% (yoy).
Bahkan sejatinya segmen konsumsi jadi penopang pertumbuhan kredit perseroan. Sebab hingga November 2019, pertumbuhan total kredit perseroan hanya mencapai 2,78% (yoy) dengan nilai penyaluran Rp 186,93 triliun.
“Tahun ini kami masih menargetkan pertumbuhan double digit untuk semua segmen. Karena tahun lalu sebenarnya pertumbuhan kredit konsumsi kami cukup baik,” katanya kepada Kontan.co.id.
Catatan serupa juga diraih PT Bank Pembangunan Jawa Barat Tbk (BJBR). Kredit konsumsi perseroan juga tercatat lebih tinggi dibandingkan total penyaluran kreditnya yang hingga November telah mencapai Rp 81,73 triliun dengan pertumbuhan 11,03 %(yoy).
Adapun per kuartal III-2019 lalu, kredit konsumsi perseroan mencatatkan pertumbuhan 12,48% (yoy) dengan penyaluran Rp 61,69 triliun. Bedanya, penopang utama pertumbuhan berasal dari segmen kredit payroll bagi aparatur sipil negara (ASN), dan kredit pensiun yang tumbuh 13,0% (yoy) senilai Rp 55,51 triliun.
Baca Juga: Banyak kasus, Dewan Asuransi Indonesia desak pembentukan Lembaga Penjamin Polis
“Tahun lalu segmen konsumer masih tumbuh dengan baik di kisaran 11% (yoy). Tahun ini pun targetnya akan di jaga di kisaran tersebut,” kata Corporate Secretary Bank BJB Muhammad Asadi Budiman kepada Kontan.co.id
Adapun Presiden Direktur PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) Hariyono Tjahrijadi juga menyatakan optimismenya terkait pertumbuhan kredit konsumsi tahun ini. Meskipun, segmen ini baru saja digarap perseroan.
“Kami baru mulai untuk menyalurkan kredit konsumsi sehingga nilainya belum besar. Namun pertumbuhannya cukup baik, tahun ini pun kami optimistis bisa meraih pertumbuhan di kisaran 15% (yoy),” katanya kepada Kontan.co.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News