kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Dana bank yang diparkir di BI menurun di akhir 2019, begini penyebabnya


Senin, 13 Januari 2020 / 18:42 WIB
Dana bank yang diparkir di BI menurun di akhir 2019, begini penyebabnya
ILUSTRASI. Petugas teller melayani nasabah di banking hall KCP Bank Mandiri Bendungan Hilir Jakarta, Jumat (3/1). OJK mencatat per Oktober 2019 total dana bank di BI mencapai Rp 677,41 triliun, naik 4,45% yoy./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/03/01/2020


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sesuai dengan tren kebutuhan likuiditas, dana perbankan yang diparkir di Bank Indonesia (BI) melambat di kuartal IV 2019 lalu.  Menurut data OJK, per Oktober 2019 total dana bank di BI mencapai Rp 677,41 triliun, hanya meningkat 4,45% dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Sejumlah bankir menyebut hal tersebut memang wajar, lantaran kebutuhan likuiditas menjelang akhir tahun cukup tinggi. Salah satunya seperti kebutuhan uang tunai menyambut libur natal dan tahun baru serta keperluan ekspansi kredit di penghujung tahun.

Baca Juga: OJK berniat naikan modal minimum multifinance, ini kata APPI

VP Interest Rate Trading PT Bank Mandiri Tbk Aries Syamsul Arifin bilang dana di BI memang bersifat likuid artinya bisa dicairkan bila ada kebutuhan. "Untuk memenuhi kebutuhan likuiditas akhir tahun, salah satunya dengan menggunakan uang yang disimpan di BI," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (13/1).

Namun, tentunya di awal tahun permintaan kredit di bank belum terlalu besar. Artinya, tak menutup kemungkinan dana-dana tersebut akan kembali ke struktur pendanaan seperti di Bank Indonesia. "Pastinya di awal tahun, uang di perbankan sudah bertambah lagi," lanjutnya.

Tren tersebut memang terus berlanjut tiap tahun. Namun, menurutnya bila perbankan sudah punya dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya, maka tak perlu menarik dana di BI ataupun instrumen lainnya.

Selain itu, guna memperbaiki kinerja di akhir tahun, perbankan biasanya akan lebih ekspansif memberikan kredit dibanding bulan-bulan lainnya.

Adapun, merujuk laporan keuangan perseroan, per November 2019 ada sebanyak Rp 90,02 triliun dana Bank Mandiri yang ditempatkan di BI. Jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 82,43 triliun atau naik 9,2% yoy. 

Baca Juga: Banyak kasus, Dewan Asuransi Indonesia desak pembentukan Lembaga Penjamin Polis

Sementara itu, total kredit Bank Mandiri di bulan November 2019 mencapai Rp 747,4 triliun tumbuh 9,09% secara tahunan.

Senada, Sekretaris Perusahaan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) Muhammad Asadi Budiman bilang penempatan dana di BI disebabkan oleh kebutuhan likuiditas. Utamanya, dana tersebut sengaja ditarik bank untuk mempersiapkan ekspansi kredit di awal tahun 2020.

Artinya, bila dana tersebut sudah dioptimalkan maka perseroan akan secara bertahap menempatkan likuiditasnya kembali ke bank sentral. Hal ini juga terlihat pada laporan keuangan bulan November 2019 Bank BJB.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×