Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah tren pertumbuhan ekonomi global yang melambat, diprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 akan tetap kuat pada kisaran 4,5-5,3%. Atas prediksi tersebut PT Kredit Pintar Indonesia (Kredit Pintar) menyelenggarakan Kelas Pintar Bersama bertajuk “Tantangan Menghadapi Resesi, Pengelolaan Modal Produktif Menjadi Solusi” di Bandar Lampung pada Jumat (24/2).
“Mengacu pada data statistik, tercermin masih kuatnya optimisme masyarakat Indonesia dalam menghadapi ancaman resesi,” ujar Brand Communications Kredit Pintar Puji Sukaryadi dalam siaran persnya, Senin (27/2).
Atas optimisme itu, Kredit Pintar bertujuan mengedukasi komunitas guna meningkatkan literasi keuangan serta pemberdayaan wirausaha. Dalam Kelas Pintar Bersama ini juga didatangkan narasumber untuk berpartisipasi, berbagi kiat, menumbuhkan semangat berwirausaha serta edukasi pengelolaan keuangan dan produktivitas usaha kepada peserta.
Adapun yang menjadi narasumber dalam kelas ini adalah fashion designer asal Lampung Dendy Mashuri, yang berhasil mengembangkan lini busananya dengan jenama “Glamazone”.
Baca Juga: Kapan Moratorium Fintech P2P Lending Dibuka? Ini Kata OJK
Sementara itu, Direktur Kredit Pintar Wisely Wijaya berharap ke depannya melalui Kelas Pintar Bersama mereka dapat menjangkau lebih banyak wilayah di Indonesia yang memiliki potensi kewirausahaan lokal untuk mendorong literasi dan inklusivitas serta berupaya mendukung pemerintah dalam menumbuhkan kepercayaan diri menghadapi tantangan resesi.
Sebagai informasi, data Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat didorong oleh peningkatan permintaan domestik untuk konsumsi rumah tangga dan investasi. Data triwulan IV 2022 menunjukkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap tinggi sebesar 5,01% YoY di tengah tren pertumbuhan ekonomi global yang melambat.
Lalu, secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 tercatat 5,31%, jauh meningkat dari capaian tahun sebelumnya sebesar 3,70%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News