Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laju pertumbuhan penyaluran kredit perbankan dinilai akan kembali melambat di Juni 2023. Ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi salah satunya permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain.
Survei Bank Indonesia (BI) melihat perlambatan tersebut tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT). Penyaluran kredit baru pada Juni 2023 tercatat sebesar 81,7%, sedikit lebih rendah dari SBT 82,6% pada bulan sebelumnya.
“Sementara itu, untuk keseluruhan triwulan II 2023, penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan diprakirakan meningkat,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi Selasa (18/7).
Baca Juga: Survei BI: Pembiayaan Korporasi Meningkat di Juni 2023
Secara rinci, penyaluran kredit terindikasi tumbuh terbatas pada kredit konsumsi KPR dari 70,2% di Mei 2023 menjadi 53,1% di Juni 2023 dan sedikit melambat pada kredit konsumsi lainnya.
Jika dilihat berdasarkan kategori bank, perlambatan diperkirakan terjadi pada Bank Umum. Sementara, penyaluran kredit baru oleh BPD diperkirakan meningkat dan bank umum syariah diperkirakan juga tetap tinggi.
Selain itu, survei tersebut juga melihat kebijakan penyaluran kredit pada Juni 2023 sedikit lebih ketat dibandingkan Mei 2023. Itu terindikasi dari SBT perubahan lending standar Juni 2023 yang mencapai 0,6% dari bulan sebelumnya 0,4%.
“Faktor yang mempengaruhi perubahan standar pemberian kredit pada Juni 2023 antara lain realisasi kredit dibandingkan dengan target dan risk appetite bank,” tulis survei tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News