Reporter: Shifa Nur Fadila | Editor: Handoyo .
KONTA.CO.ID - JAKARTA. PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) mencatat permodalan saat ini dalam kondisi yang sehat dan telah mencapai batas minimum modal yang ditentukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Meski begitu BRI Finance tetap targetkan pertumbuhan modal.
Direktur Operasional dan Sekretaris Perusahaan Willy Halim Sugiardi, mejelaskan hingga Oktober tahun 2023 sebesar 7.65%. Angka tersebut cenderung stabil dan sedikit meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Oktober tahun 2022 permodalan kami sebesar 7.03%, itu artinya permodalan kami cukup stabil," jelas Willy pada Kontan.co.id, Kamis (14/12).
Baca Juga: BRI Finance Catat Porsi Beban Bunga Capai 40% Dari Total Beban Operasional
Willy juga memaparkan kondisi permodalan BRI Finance saat ini tergolong baik. Menurut Willy hal tersebut tercermin pada gearing ratio BRI Finance sebesar 5.67x. Angka tersebut dapat diartikan bahwa ketergantungan perusahaan pada utang di dalam struktur modal cenderung tidak besar.
"Kami berupaya untuk menjaga gearing ratio tetap dibawah 6x sampai dengan akhir tahun 2023." ungkap Willy.
Meski kondisi permodalan sudah cukup aman, Willy mengatakan BRI Finance tetap memiliki target pertumbuhan di tahun 2024. Hal itu demi menjaga kesehatan finansial perusahaan serta dapat terus memenuhi batas minimum modal yang ditentukan OJK.
"Target permodalan BRI Finance di tahun 2024 diproyeksikan akan tumbuh sekitar 9% dibandingkan dengan tahun ini," ujar Willy.
Baca Juga: BRI Finance Optimistis Pembiayaan Multiguna Tumbuh Signifikan Tahun Depan
Willy pun menjelaskan strategi yang akan digunakan untuk mencapai target dan menguatkan permodalan perusahaan. Untuk meningkatkan dan menguatkan permodalan di tahun 2024 BRI Finance barupaya untuk mengoptimalisasikan return earnings perusahaan seperti salah satunya dengan
mengembangkan produk yang memiliki pendapatan tinggi, menjaga kualitas pembiayaan dan percepatan penjualan aset tarikan. BRI Finnace juga akan terus bersinergi dengan perusahaan induk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk untuk pendanaan melalui Joint Financing.
"Selain itu untuk penguatan permodalan dari sisi pendanaan, rencana kedepannya sumber terbesar Perusahaan dari sumber perbankan dan juga berencana melanjutkan pendanaan dari sektor pasar modal dengan memperhatikan kondisi pasar dan pergerakan suku bunga," jelas Willy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News