Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) mencatatkan porsi beban bunga perusahaan mencapai 40% dari total keseluruhan beban operasional hingga Oktober 2023.
"Beban itu memiliki kecenderungan untuk menurun pada semester II-2024," ucap Direktur Operasional & Sekretaris BRI Finance Willy Halim Sugiardi kepada Kontan.co.id, Selasa (5/12).
Willy menyampaikan, BRI Finance juga akan menerapkan strategi dalam mengelola beban bunga pada tahun depan. Dia mengatakan salah satu strategi perusahaan dalam mengelola beban bunga, yakni dengan membagi klasifikasi jangka waktu pinjaman dengan short term dan long term.
Baca Juga: BRI Finance Optimistis Pembiayaan Multiguna Tumbuh Signifikan Tahun Depan
"Contohnya, mengelola pendanaan sesuai kebutuhan, terutama dengan masa jatuh tempo piutang pembiayaan," ujarnya.
Untuk kenaikan suku bunga, Willy menyebut BRI Finance akan selalu menyesuaikan dengan suku bunga acuan BI7DRR yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Dia menerangkan BRI Finance akan tetap menerapkan suku bunga pembiayaan yang kompetitif di industri pembiayaan.
Sebagai informasi, BRI Finance mencatatkan laba perseroan pada Semester I-2023 mencapai Rp 51,26 miliar. Angka tersebut tumbuh sebanyak 45,37%, jika dibandingkan Semester I-2022 yang mencatatkan sebesar Rp 35,26 miliar.
Baca Juga: FIF Menawarkan Obligasi Rp 1,1 Triliun Dengan Bunga Hingga 6,75%
Adapun pertumbuhan laba perseroan itu didukung oleh pendapatan perseroan yang juga mengalami kenaikan sebanyak 52,71% menjadi Rp 568,60 miliar per Semester I-2023, jika dibandingkan periode yang sama pada 2022 sebesar Rp 398,43 miliar.
Pendapatan pembiayaan konsumen disebutkan menjadi kontributor utama pendapatan yang mencapai Rp 333,7, kemudian disusul oleh pendapatan sewa operasi sebesar Rp 99,93 miliar dan pendapatan sewa pembiayaan sebesar Rp 98,66 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News