Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
Sementara itu, jumlah penawaran SRBI tenor 6 bulan tercatat Rp 8,08 triliun dengan kisaran yield 6,16%-6,80%. Penawaran SRBI tenor 9 bulan mencapai Rp 3,40 triliun dengan kisaran yield yang diminta 6,35%-6,50%. Jumlah penawaran SRBI tenor 12 bulan ditetapkan Rp 18,38 triliun dengan kisaran yield yang diminta 6,35%-6,60%.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, permintaan peserta untuk lelang perdana SRBI tergolong tinggi, terutama untuk tenor 12 bulan. Hasil lelang instrumen baru BI ini membuktikan bahwa likuiditas perbankan masih longgar. Dus, momentum lelang perdana SRBI digunakan perbankan untuk masuk ke instrumen ini.
Menurut Josua, hasil lelang SRBI tak berbeda darl lelang reverse repurchase agreement (repo) surat berharga negara (SBN), yang juga menyedot animo peserta. "SRBI ini menjadi salah satu instrumen yang berpotensi menggantikan reverse repo tenor 6, 9 dan 12 bulan," ujar Josua.
Baca Juga: Sekuritas Rupiah BI Jadi Sumber Cuan Baru Bank
Terlebih, Josua mencemati, imbal hasil SRBI cukup menarik dibanding SBN tenor 5 tahun. "Kupon SBN 5 tahun hanya 6,4%. Jadi, kupon SRBI lebih menarik," imbuh Josua.
Sependapat, Ekonom Bank Danamon Irman Faiz menilai, animo yang tinggi dari peserta lelang disokong bunga SRBI yang cukup menarik. Imbal hasil SRBI terbilang kompetitif dengan instrumen investasi alternatif lain yang fiturnya serupa. "Pajaknya juga kompetitif dibanding aset lainnya," ujar Irman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News