Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) resmi meluncurkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) pada Jumat (15/9). Peluncuran SRBI dilakukan lewat lelang perdana instrumen moneter baru ini. Dalam lelang perdana, BI menawarkan tiga tenor SRBI, yakni 6 bulan, 9 bulan dan 12 bulan.
Lelang perdana SRBI mendapat animo tinggi dari peserta yang berasal dari kalangan perbankan.
"Lumayan banyak bank yang ikut. Ada sekitar 32 bank yang ikut berpartisipasi dalam lelang perdana SRBI ini," kata Edi Susianto, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI, kepada KONTAN, Jumat (15/9).
Baca Juga: Instrumen SRBI Berhasil Menarik Minat Perbankan Pada Lelang Perdana
Sekadar mengingatkan, di pasar perdana, SRBI ini hanya bisa dibeli oleh bank umum konvensional yang menjadi peserta operasi pasar terbuka, baik secara langsung atau lewat perantara. Selanjutnya, bank bisa memperdagangkan SRBI di pasar sekunder.
Edi mengklaim, hasil lelang perdana SRBI sudah sesuai harapan. Ini terlihat dari total penawaran masuk untuk SRBI tenor 6 bulan, 9 bulan, hingga 12 bulan yang mencapai Rp 29,86 triliun. Adapun, nominal yang dimenangkan Rp 24,45 triliun. Berdasarkan info sistem lelang, target BI hanya sekitar Rp 7 triliun.
Yield menarik
BI mencatat, SRBI tenor 12 bulan meraup transaksi tertinggi, yakni Rp 15,02 triliun. Posisi kedua ditempati SBRI tenor 6 bulan dengan penawaran yang masuk sebesar Rp 6,78 triliun. Posisi terakhir diduduki SRBI tenor 9 bulan dengan nilai transaksi Rp 2,65 triliun.
Baca Juga: Terbit Besok, Perbankan Bersiap Menjual SRBI kepada Nasabah Lewat Pasar Sekunder
Sementara itu, jumlah penawaran SRBI tenor 6 bulan tercatat Rp 8,08 triliun dengan kisaran yield 6,16%-6,80%. Penawaran SRBI tenor 9 bulan mencapai Rp 3,40 triliun dengan kisaran yield yang diminta 6,35%-6,50%. Jumlah penawaran SRBI tenor 12 bulan ditetapkan Rp 18,38 triliun dengan kisaran yield yang diminta 6,35%-6,60%.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai, permintaan peserta untuk lelang perdana SRBI tergolong tinggi, terutama untuk tenor 12 bulan. Hasil lelang instrumen baru BI ini membuktikan bahwa likuiditas perbankan masih longgar. Dus, momentum lelang perdana SRBI digunakan perbankan untuk masuk ke instrumen ini.
Menurut Josua, hasil lelang SRBI tak berbeda darl lelang reverse repurchase agreement (repo) surat berharga negara (SBN), yang juga menyedot animo peserta. "SRBI ini menjadi salah satu instrumen yang berpotensi menggantikan reverse repo tenor 6, 9 dan 12 bulan," ujar Josua.
Baca Juga: Sekuritas Rupiah BI Jadi Sumber Cuan Baru Bank
Terlebih, Josua mencemati, imbal hasil SRBI cukup menarik dibanding SBN tenor 5 tahun. "Kupon SBN 5 tahun hanya 6,4%. Jadi, kupon SRBI lebih menarik," imbuh Josua.
Sependapat, Ekonom Bank Danamon Irman Faiz menilai, animo yang tinggi dari peserta lelang disokong bunga SRBI yang cukup menarik. Imbal hasil SRBI terbilang kompetitif dengan instrumen investasi alternatif lain yang fiturnya serupa. "Pajaknya juga kompetitif dibanding aset lainnya," ujar Irman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News