Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Mesti Sinaga
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) menyiapkan dana tunai sebesar Rp 119,1 triliun - Rp 125,2 triliun untuk kebutuhan masyarakat sepanjang Ramadan dan Idul Fitri 1436 Hijriah.
Deputi Direktur Departemen Pengelolaan Uang, Yudi Harymukti mengungkapkan, seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan transaksi uang kartal, uang yang diedarkan (UYD) periode Lebaran mengalami peningkatan rata-rata sebesar 14,7% per tahun.
Hal ini berdasarkan karakteristik kebutuhan uang atau outflow periode Ramadan- Idul Fitri yang umumnya berpola atau bersiklus tiga tahunan, mengingat selisih hari antara kalender masehi dan hijriah sebanyak 10 hari-11 hari.
Untuk tahun ini, outflow periode Ramadan - Idul Fitri 2015 diperkirakan mengalami perubahan -4,6% sampai 0,3% dibandingkan dengan tahun 2014 yang mencapai Rp 124,8 triliun. Adapun inflow pada periode Ramadan- Idul Fitri diperkirakan sebesar Rp 23,7 triliun - Rp 24,9 triliun.
Yudi menuturkan, beberapa hal yang mempengaruhi kenaikan outflow tersebut, antara lain adanya pembayaran gaji ke-13 pegawai negeri sipil (PNS)/ TNI/ Polri. Bersamaan dengan itu ada pula liburan anak sekolah yang berlangsung pada Juni-Juli serta hari libur Lebaran yang berjumlah lima hari atau lebih sedikit dibandingkan tahun 2014 yang selama enam hari.
"Hal ini juga turut mempengaruhi kenaikan outflow Ramadan- Idul Fitri tahun 2015," kata Yudi di Jakarta, Kamis (25/6).
Yudi melanjutkan, berdasarkan data historis, outflow periode Ramadan- Idul Fitri per kelompok pecahan akan didominasi oleh uang pecahan Rp 20.000 ke atas. Untuk pecahan besar ini, diperkirakan akan mencapai 91,7% dari total outflow. Sedangkan sisanya sebesar 8,3% adalah kelompok uang pecahan kecil yaitu Rp 10.000 ke bawah.
Untuk sebaran uang tunai dari segi wilayah, outflow periode Ramadan-Idul Fitri 2015 tertinggi beredar di pulau Jawa yang mencapai 32%. Jakarta merupakan kota besar yang mendominasi sebaran uang di pulau Jawa yang mencapai 29%.
Adapun uang tunai yang beredar di Pulau Sumatera mencapai 20%. Sebaran uang di wilayah pulau Kalimantan mencapai 8%, sementara di Sulawesi, Papua dan Bali dan Nusa Tenggara, mencapai 11%.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan uang sepanjang Ramadan dan Idul Fitri, BI melakukan dua langkah, yakni peningkatan distribusi dan persediaan uang di kantor pusat dan kantor perwakilan wilayah dalam negeri serta peningkatan layanan kas kepada para pemangku kepentingan.
Untuk langkah pertama, BI meningkatkan persediaan uang di seluruh unit kerja kas di kantor pusat dan kantor perwakilan wilayah dalam negeri, antara lain dengan meningkatkan frekuensi dan kuantitas pengiriman uang dari kantor pusat BI. Bank sentral sudah menyusun action plan pengiriman uang melalui pengaturan dan penjadwalan pengiriman uang dari kantor pusat ke seluruh kantor perwakilan wilayah dalam negeri mulai awal Mei 2015 sampai dengan Lebaran.
BI juga memanfaatkan kantor perwakilan wilayah yang memiliki daya tampung khazanah besar untuk membantu distribusi.
Untuk menjamin kelancaran arus distribusi uang, maka persiapan moda transportasi dilakukan dengan kerjasama intensif dengan penyedia jasa transportasi darat, yaitu kereta api dan laut dengan menggunakan kapal penumpang dan kapal barang.
Yudi menuturkan, untuk peningkatan layanan kas kepada stakeholders, BI telah berkoordinasi dengan perbankan dan pihak lain untuk menggali informasi terkait kebutuhan uang periode Lebaran. BI juga meningkatkan peran perbankan dalam penukaran uang kepada masyarakat. Untuk itu, BI bekerja sama dengan 11 bank dengan 81 kantor cabang.
Layanan penukaran uang tunai, akan dilakukan di landmark wilayah masing-masing. Misalnya, di Jakarta penukaran dilakukan di Monas, di Medan dilakukan di Lapangan Merdeka-Medan, dan di Bandung dilakukan di lapangan Gasibu.
BI mengimbau masyarakat agar menukarkan uang pada layanan penukaran yang telah disediakan. Hal ini untuk meminimalisir risiko penukaran uang palsu.
" Untuk menghindari peredaran uang palsu, kami meminta masyarakat untuk selalu cermat dan teliti terhadap ciri keaslian uang rupiah, berupa gerakan 3D yaitu dilihat, diraba dan diterawang," kata Yudi.
Pada libur Lebaran, kegiatan layanan kas BI Bank tutup pada 16 Juli-20 Juli 2015 atau selama lima hari. Sedangkan pada 21 Juli 2015, operasional kantor diberlakukan terbatas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News