kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

DBS kembangkan layanan dengan kecerdasan buatan


Selasa, 05 September 2017 / 12:00 WIB
DBS kembangkan layanan dengan kecerdasan buatan


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Bagus Marsudi

Harus Gerak Cepat Sebelum Disusul Pesaing

Langkah PT Bank DBS Indonesia meluncurkan aplikasi digibank by DBS diapresiasi oleh Pengamat Manajemen, Daniel Saputra. Menurutnya, DBS Indonesia berhasil menerapkan blue ocean strategy di tengah persaingan perbankan yang sedemikian ketat.

Namun, inovasi ini, menurut Daniel, tidak boleh berhenti sampai di sini saja. DBS harus terus melakukan pembaruan, terutama dalam hal penambahan fitur. Pasalnya, jika fitur yang ada barulah fitur pembukaan rekening, meski dalam jangka pendek menarik nasabah, tapi dalam jangka menengah-panjang, fitur tersebut  akan menjadi kurang menarik bagi masyarakat. “Memang ada komitmen DBS untuk peningkatan fitur, namun hal ini harus direalisasikan segera,” kata Daniel.

Langkah cepat memang diperlukan, terutama di era teknologi digital seperti saat ini. Soalnya, pesaing, menurut Daniel, tidak akan berdiam diri melihat ada pioner seperti DBS Indonesia. Kemunculan aplikasi yang serupa atau bahkan dengan fitur lebih lengkap, kemungkinan besar akan menyusul.

Toh, Daniel melihat dalam inovasi produk, tak mengapa menjadi nomor dua, asalkan bisa menggaet konsumen atau dalam hal ini, nasabah lebih banyak. “Biasanya pesaing itu melihat dulu, wait and see, menunggu sang pioner mengedukasi, kemudian meluncurkan yang lebih canggih. Ini yang harus diwaspadai oleh DBS,” ujar Daniel.

Daniel melihat, untuk aplikasi digibank ini, DBS Indonesia harus bergerak cepat dalam tiga hal, yaitu awareness, interest, dan desire. Saat ini, DBS Indonesia sudah berhasil dalam mengenalkan digibank. Artinya, awareness sudah tercipta. Yang paling sulit selanjutnya adalah membuat semakin banyak orang tertarik menggunakan (interest). Ini, menurut Daniel, membutuhkan usaha yang lebih dari sekedar mengenalkan.

Tak berhenti sampai di situ, DBS Indonesia pun secara cepat harus mampu membuat orang betul-betul menginginkan serta aktif menggunakan digibank (desire). Setelah poin interest dan desire terpenuhi, suatu produk bisa dikatakan berhasil.

Oleh karena itu, demi membendung langkah pesaing yang mungkin akan meluncurkan produk serupa atau bahkan lebih canggih, DBS Indonesia harus bergerak cepat memastikan masyarakat tertarik dan aktif menggunakannya dengan cara sesegera mungkin menambahkan fitur yang lebih dari sekadar pembukaan rekening dan deposito. “Jangan sampai hanya menjadi hype saja, kemudian dilibas pesaing,” pungkas Daniel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×