Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Bank Rakyat Indonesia mengalami peningkatan loan deposit ratio (LDR) pada di akhir 2013. Kondisi ini disebabkan situasi likuiditas di industri perbankan yang semakin ketat.
Menurut Muhammad Ali, Sekretaris Perusahaan BRI, LDR BRI mengalami peningkatan dari 79,85% di akhir 2012 menjadi 88.54% di akhir 2013. "Akan tetapi kenaikan tersebut masih dalam koridor aman bagi BRI yaitu 85%-92%," kata Ali pada KONTAN, Rabu, (26/3).
Sayangnya, Ali tak bersedia membeberkan peningkatan LDR BRI per Januari 2014. Ketatnya situasi likuiditas di industri perbankan disebabkan adanya kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di bulan Juni 2013 yang berdampak langsung terhadap inflasi dan mengerek BI rate menjadi 7.5% serta melemahnya nilai tukar rupiah. "Hal tersebut berpengaruh terhadap turunnya pertumbuhan dana BRI di tahun 2013," ujar Ali.
Target BRI di tahun ini ialah menjaga LDR di level 85% - 92%. Untuk itu, BRI akan fokus dalam meningkatkan dana di tahun 2014 ini yang dilakukan dengan mengoptimalkan layanan 9.808 unit kerja BRI, jaringan e-channel termasuk 18.292 ATM, serta inovasi dan pengembangan produk. BRI belum memastikan menaikkan bunga simpanan deposito buat menggenjot DPK.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Januari 2014, besaran LDR bank-bank persero mencapai 89,84%. Lebih tinggi 8% dibanding Januari 2013 yang mencapai 81,84%.
Kenyataan ini diikuti pertumbuhan kredit bank-bank persero sebesar 22,64%. Sebab total kredit bank persero di akhir tahun lalu sebesar Rp 1.159,58 triliun. Meningkat dibanding akhir 2012 sebesar Rp 945,49 triliun.
Di sisi lain, pertumbuhan DPK bank-bank persero hanya mencapai 11,71%. Sebab DPK bank-bank persero di akhir tahun lalu sebesar Rp 1.290,65 triliun. Meningkat dibanding akhir 2012 sebesar Rp 1.155,29 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News