Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam beberapa tahun belakangan sejumlah lembaga keuangan Asia gencar mengakuisisi bank di Tanah Air. Pertumbuhan PDB nasional yang baik, ditambah besarnya marjin bunga bersih industri perbankan Indonesia jadi alasan ketertarikan mereka.
Jepang jadi negara yang paling getol mengakuisisi bank asal Indonesia. Meski demikian, belakangan lembaga keuangan asal Korea Selatan juga berbondong-bondong membeli bank-bank Indonesia.
Paling anyar adalah berdirinya PT Bank IBK Indonesia. Bank hasil penggabungan antara PT Bank Agris Tbk (AGRS), dan PT Bank Mitraniaga Tbk (NAGA) yang sebelumnya dibeli oleh Industrial Bank of Korea (IBK).
Baca Juga: Resmi meluncur, Bank IBK Indonesia bidik segmen UKM
Senior Executive Vice President IBK Bank Oh Hyuk Soo menjelaskan pihaknya sejak 2016 memang telah berminat melakukan ekspansi ke Indonesia.
“Maret 2017 kami membentuk tim untuk melacak bank yang punya potensi di Indonesia. Dari sana kami berhasil menemukan 13 calon bank, hingga akhirnya mengerucut kepada Bank Agris, dan Bank Mitraniaga,” katanya saat Grand Launching PT Bank IBK Indonesia di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (19/9).
Dua bank lokal tersebut dibidik IBK Bank lantaran punya segmen fokus serupa yaitu terhadap industri Usaha Kecil Menengah (UKM). Di Korea, IBK Bank juga punya bisnis inti di segmen UKM.
Bank Agris diakuisisi IBK Bank pada 2017, posisi terakhir, IBK mengempit 95,8% atau setara Rp 503,50 miliar saham Bank Agris. Sedangkan akuisisi Bank Mitraniaga dilakukan IBK Bank pada 2018 dengan komposisi kepemilikan saham terakhir sebanyak 71,68% atau setara Rp 477,59 miliar.
Sementara di Bank IBK Indonesia, IBK Bank menggenggam 89,5% kepemilikan saham atau setara Rp 632,27 miliar.