Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) tak mau buru-buru mengeksekusi penerbitan global bond senilai US$ 2 miliar dalam program penerbitan Euro Medium Term Notes (EMTN) yang telah dikantongi izinnya sejak Mei lalu dari Singapore Stock Exchange.
Bahkan Direktur Tresuri dan Internasional BNI Putrama Wahju Setiawan bahkan menaksir tak akan melakukan penerbitan pada tahun ini, selama kondisi pandemi belum rampung.
Baca Juga: Rangkul kalangan affluent, Sinarmas MSIG gandeng Bank BTN
“Penerbitan global bond masih akan menunggu pasar lebih stabil, dan memperhatikan likuiditas bank. Saat ini belum ada urgensi untuk mengeksekusi atau memulai program EMTN,” katanya dalam jumpa pers virtual, Selasa (18/8).
Hingga akhir Juni 2020, bank berlogo angka 46 ini tercatat memiliki loan to deposit ratio (LDR) sebesar 87,8%, makin longgar jika dibandingkan posisi akhir tahun lalu sebesar 91,5%.
Di sisi lain, perseroan juga baru mendapatkan penempatan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) senilai Rp 5 triliun dari pemerintah. Dari dana tersebut, pun sudah mulai dijadikan bekal ekspansi oleh perseroan, terutama untuk segmen UMKM.
“Sampai 13 Agustus 2020, dari dana PEN senilai Rp 5 triliun, kami sudah menyalurkan kredit Rp 9,15 triliun kepada lebih dari 36.000 debitur. Kami berkomitmen untuk menyalurkan kredit hingga tiga kali lipat atau mencapai Rp 15 triliun hingga September nanti,” ujar Direktur Bisnis UMKM BNI Tambok P. Setyawati dalam kesempatan serupa.
Baca Juga: Terimbas pandemi corona, laba bersih BNI merosot 41% pada semester I-2020
Sementara hingga semester I-2020, BNI tercatat telah berhasil menyalurkan kredit Rp 576,77 triliun dengan pertumbuhan 5,0% (yoy). Segmen korporasi swasta menopang pertumbuhan dengan nilai Rp 196,32 triliun dan bertumbuh 12,6% (yoy).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News