kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Likuiditas valas bank masih terjaga


Senin, 05 Maret 2018 / 10:34 WIB
Likuiditas valas bank masih terjaga
ILUSTRASI. Teller Menghitung Mata Uang Dollar


Reporter: Galvan Yudistira, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam beberapa hari terakhir, kurs rupiah melemah terhadap dollar AS. Pekan lalu, kurs jual sejumlah bank bahkan sempat menembus Rp 13.800 per dollar AS.

Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), Jumat (2/3), kurs rupiah terhadap dollar US ditutup di posisi Rp 13.746, sedikit menguat dari hari sebelumnya di level Rp 13.793 per dollar AS.

Kurs rupiah BI tersebut tidak jauh berbeda dengan kurs perdagangan di pasar yakni sebesar Rp 13.757 per dollar AS, merujuk data dari Bloomberg, Jumat (2/3). Bisa dibilang pada awal Maret 2018 ini, kurs rupiah terhadap dollar berada  pada titik terlemah jika dihitung dari awal 2018.

Nah, apakah melemahnya kurs rupiah ini berefek juga ke likuiditas valas perbankan? Sejumlah bankir mengaku likuiditas valas masih terjaga.

Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) mengatakan, likuiditas valas akan tetap bagus jika bank bisa menjaga liabilitas dan aset dengan seimbang. "Dengan cara ini maka pergerakan kurs tidak berpengaruh pada bank," kata Jahja kepada KONTAN, Minggu (4/3).

Catatan KONTAN, merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir 2017 lalu, rasio likuiditas valas industri perbankan tercatat sebesar 92,68%. Rasio loan to deposit ratio (LDR) valas perbankan ini agak sedikit ketat jika melihat batas atas likuiditas yang ditetapkan BI sebesar 92%.

Angka rasio likuiditas atau LDR valas pada akhir 2017 lalu tersebut juga mengetat jika dibandingkan akhir 2016  yang sebesar 85,97%. Pengetatan likuiditas valas ini disebabkan dana pihak ketiga (DPK) dalam valas hanya tumbuh 0,38% secara tahunan. Sebaliknya, sedangkan pertumbuhan kredit valas mencapai 8,22% di 2017.

Hariyono Tjahjarijadi Direktur Utama Bank Mayapada memperkirakan, pelemahan rupiah ini sifatnya hanya sementara. "Sehingga belum ada dampaknya dengan likuiditas valas maupun proyeksi DPK valas," kata Hariyono, Minggu (4/3).

Senada, Darwin Wibowo, Direktur Wholesale Banking Bank Permata mengatakan, saat ini likuiditas valas cukup bagus. "Membaik di awal 2018 ini dibandingkan tahun lalu," kata Darwin.

Hexana Tri Sasongko, SEVP Global Treasury Bank Rakyat Indonesia menambahkan, saat ini yang mempengaruhi pasokan dollar AS dari luar negeri adalah perbedaan suku bunga. "Perbedaan suku bunga acuan semakin tipis akan mempengaruhi suplai dollar AS dari luar negeri," imbuh Hexana.     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×