Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mengakui likuiditas valas (LDR valas) perbankan mengetat, sedangkan PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) mengaku masih normal.
Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI bilang likuditas valas sepanjang 2018 cenderung mengetat. "Sebagaimana tercermin pada rasio kredit dibanding simpanan (LDR) valas bank yang naik dari 94,9% di Desember 2018 menjadi 98,3% di Juni 2018," kata Herry kepada Kontan.co.id, Jumat (31/8).
Hal ini disebabkan pertumbuhan kredit valas yg cenderung lebih cepat 9% secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan DPK valas yang naik 1.8% yoy.
Mengantisipasi pergerakan pasar hingga akhir 2018, bank mewaspadai makin ketatnya likiditas valas, dan akan lebih selektif dalam penyaluran kredit valas, khususnya kepada debitur yg berorientasi ekspor atau memiliki sumber pendapatan valas.
Di sisi lain, Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada bilang saat ini likuiditas valas bank masih normal. "Karena memang penyaluran kredit valas kami tidak besar," kata Haryono kepada Kontan.co.id, Jumat (31/8).
Untuk mengatasi risiko likuditas valas, Bank Mayapada melakukan strategi menyeimbangkan DPK dengan kredit melalui deposito dan tabungan valas. LDR valas Bank Mayapada terakhir sebesar 90%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News