kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,12   2,37   0.26%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

LinkAja fokus beri solusi ke sektor unbanked dan underbanked di tahun depan


Selasa, 17 Desember 2019 / 19:46 WIB
LinkAja fokus beri solusi ke sektor unbanked dan underbanked di tahun depan
Direksi LinkAja saat media gathering di Jakarta (17/12/2019).


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang tahun baru 2020, LinkAja fokuskan tujuannya untuk memenangkan sektor unbanked dan underbanked di Indonesia. Konteks memenangkan di sini, memiliki arti LinkAja dapat menjadi solusi yang benar-benar membantu di segmen mikro dan usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Selain itu, LinkAja juga fokus pada kota-kota di tier 2 dan tier 3 yang belum memiliki akses penuh terhadap keuangan.

Baca Juga: Cari investor swasta, akankah saham milik BUMN di LinkAja terdelusi?

Belakangan ini, LinkAja baru saja melakukan pilot project dengan bekerja sama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) dan tim nasional percepatan penanggulangan kemiskinan (TNP2K) dalam melakukan distribusi bantuan sosial ke masyarakat.

“Jadi di sini LinkAja berperan sebagai alat prompt in untuk registrasi dan juga verifikasi pada saat disbursement bantuan, penyaluran bantuan,” ujar Haryati Lawidjaja selaku Chief Operating Officer LinkAja, di kantornya pada Selasa (17/12).

Bantuan sosial tersebut didistribusikan dengan konsep ramah teknologi. Menurut Haryati, tujuan dari konsep digitalisasi ini adalah agar saluran bantuan dapat lebih tepat guna, tepat manfaat, dan tepat waktu.

Apalagi, kebanyakan penerima bantuan bukanlah orang-orang yang familiar dengan konsep kartu dan pin. Secara tidak langsung, konsep digitalisasi ini dinilai dapat memudahkan mereka dalam melakukan registrasi untuk menerima bantuan sosial.

Baca Juga: Punya direktur keuangan, LinkAja siap cari investor swasta

“Ini kemarin kita melakukan uji coba di tiga tempat di Kabupaten Sleman, Kota Madiun, dan Kabupaten Penajam Paser Utara. Di mana, kita telah melakukan registrasi dan penyaluran bantuan kepada lebih dari 150 orang KPM (Keluarga Penerima Manfaat),” jelas Haryati.

Ia juga berharap di tahun depan konsep ini dapat diimplementasikan secara menyeluruh. Juga dapat membantu program pemerintah agar semua bantuan sosial ke depannya dapat lebih tepat sasaran, tepat guna, dan tepat waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×