kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cari investor swasta, akankah saham milik BUMN di LinkAja terdelusi?


Selasa, 17 Desember 2019 / 19:37 WIB
Cari investor swasta, akankah saham milik BUMN di LinkAja terdelusi?
ILUSTRASI. LinkAja. Rencananya setiap satu hingga dua tahun, LinkAja akan mencari investor baru.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) sebagai pemegang izin uang elektronik LinkAja akan menjalankan bisnis seperti start up pada umumnya. Rencananya setiap satu hingga dua tahun, uang elektronik milik BUMN ini akan mencari investor baru.

Direktur Keuangan LinkAja Ikhsan Ramdan bilang dana dari investor tersebut akan digunakan untuk ekspansi. Namun tidak hanya suntikan dana, LinkAja juga mengincar pengalaman berbisnis dari calon investor baru.

Baca Juga: Punya direktur keuangan, LinkAja siap cari investor swasta

“Arahan dari pemegang saham, saat (LinkAja) masih pada tahap ekspansi, kita coba buka diri kepada swasta. Kemarin kan dari BUMN kita sudah pendanaan Seri A, itu pada dasarnya sudah tinggal formalitas di akhir tahun,” ujar Ikhsan di Jakarta pada Selasa (17/12).

Lanjut Ia, untuk membidik investor dari non BUMN atau swasta, Ikhsan sudah mulai mempersiapkan perusahaan. Ia menargetkan pada semester 1-2020, aksi pendanaan dari swasta bisa dilakukan. Namun hal ini masih akan tergantung terhadap kondisi pasar.

“Swastanya belum kita putuskan. Jumlahnya belum juga ditentukan, kita sudah ada rencana bisnis, kebutuhan funding-nya kita tahu. Nanti seleksi investor swasta dari manfaat yang paling banyak diberikan kepada LinkAja,” jelas Ikhsan.

Kendati demikian, Ikhsan menyatakan saham yang dimiliki oleh beberapa perusahaan BUMN belum tentu terdelusi. Lantaran, investor yang sudah ada bisa melakukan penyertaan modal kembali. Lanjut Ia, bisa saja perusahaan BUMN lainnya yang masuk menjadi pemegang saham baru.

Baca Juga: Pengguna LinkAja telah mencapai 40 juta, 52% dari Pulau jawa

“BUMN baru yang masuk belum diputuskan. Pada dasarnya bisa memberikan value terbaik, jadi ga Cuma nilai rupiah atau dolarnya. Tapi apa yang bisa dibawa oleh investor itu,” pungkas Ikhsan.

Saat ini pemegang saham LinkAja adalah PT Telekomunikasi Selular, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Asuransi Jiwasraya (Persero), dan PT Danareksa (Persero). LinkAja berdiri pada tanggal 21 Januari 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×