CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Literasi keuangan meningkat, lender ritel fintech lending terus tumbuh


Minggu, 26 September 2021 / 14:39 WIB
Literasi keuangan meningkat, lender ritel fintech lending terus tumbuh
ILUSTRASI. Financial Technology (Fintech).


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak hanya di pasar modal, minat investor ritel untuk berinvestasi di fintech lending dengan menjadi pendana (lender) pun terus tumbuh. Generasi milenial menjadi yang paling mendominasi dari lender ritel tersebut.

Menilik data OJK, jumlah lender ritel pada Juli 2021 telah mencapai 179.000 entitas dengan nilai pinjaman mencapai Rp 5,48 triliun. Jumlah lender tersebut telah tumbuh 4,3% month-on-month (mom) dan lebih tinggi dari pertumbuhan bulan Juni yang sebesar 1,3% mom.

Pertumbuhan lender ritel pun dirasakan oleh pemain fintech lending, Amartha, yang hingga September telah mencapai 100 ribu lender. 68% dari lender ritel tersebut berasal dari kalangan usia 25-35 tahun atau bisa dibilang sebagai generasi milenial.

Andi Taufan Garuda Putra, Founder & CEO Amartha mengatakan potensi pertumbuhan lender ritel saat ini masih cukup besar dan bisa terus tumbuh. Hal ini mengingat ada peningkatan literasi keuangan dan digital di kalangan millennial.

“Pertumbuhan lender ritel antara semester I-2020 dan semester I-2021 terlihat meningkat 22%,” ujar Taufan.

Baca Juga: Ingin terhindari dari pinjol ilegal? Simak tips berikut

Saat ini Amartha menawarkan imbal hasil yang beragam tergantung dengan risk appetite dari portofolio yang dipilih. Secara rata-rata, investor ritel bisa memperoleh imbal hasil mencapai 15% flat per tahun.

“Porsi lender ritel di Amartha saat ini 40% dengan investasi rata-rata sekitar empat juta rupiah per portofolio,” imbuh Taufan.

Tak hanya Amartha, KoinWorks sebagai pemain fintech lending pun turut merasakan adanya pertumbuhan jumlah lender ritel di platformnya. CMO KoinWorks Jonathan Bryan menyebut pertumbuhan tersebut sudah melebihi 200% pada akhir kuartal dua 2021 dibandingkan periode sama sebelumnya.

“Pada kuartal tiga, ada pertumbuhan yang sangat baik dikarenakan peringanan PPKM dimana bisnis serta ekonomi yang membaik membuat potensi pada ritel meningkat,” ujar Jonathan.

Saat ini, lender ritel KoinWorks yang didominasi umur 27 tahun-35 tahun secara rata-rata dapat memperoleh imbal hasil 18,37% per tahun. Selain itu, para lender ini bisa melakukan diversifikasi ke beberapa instrumen yang dimiliki KoinWorks seperti KoinP2P, KoinRobo, KoinGold dan KoinBond.

“Namun (imbal hasil) tetap bergantung dari jenis investasi yang digunakan lenders. Angka ini digunakan hanya sebagai acuan dasar berdasarkan rata-rata seluruh pengguna di KoinWorks,” imbuhnya.

Tak mau kalah, Akseleran juga menawarkan imbal hasil yang tinggi untuk memanfaatkan potensi yang besar karena akses investasi di Indonesia masih belum terbuka luas. Imbal hasilnya sebesar 12% per tahun dengan perlindungan asuransi sebesar 99% pokok pinjaman.

Sekadar informasi, total penyaluran dana di Akseleran pun telah mencapai Rp 3,2 triliun hingga September ini dengan 70% nya berasal lender ritel.

Selanjutnya: Kecepatan penetrasi fintech harus dibarengi dengan kesiapan masyarakat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×