Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID - Bank Mandiri berkomitmen memberikan inovasi produk dan layanan guna mewujudkan inklusi keuangan kepada masyarakat, salah satunya peningkatan layanan perbankan konvensional sekaligus konsisten mendorong percepatan adopsi digitalisasi di masyarakat. Komitmen tersebut tidak lepas dari Data Bank Indonesia yang mencatat jumlah perdagangan melalui e-commerce mencapai 156 juta transaksi dengan nilai mencapai Rp453,7 triliun dan volume transaksi sebanyak 3,71 miliar.
Angka indikator ini menunjukkan, digitalisasi dapat menjadi salah satu cara membuka akses keuangan bagi pelaku usaha mikro dan kecil-menengah (UMKM) kepada lembaga keuangan. Direktur Jaringan dan Retail Banking Aquarius Rudianto mengungkapkan, digitalisasi memiliki peluang besar bagi pelaku UMKM di pasar digital yang luas. Adapun Bank Indonesia melihat, transaksi digital diperkirakan akan bertumbuh sekitar 7,2% pada 2024, yang menunjukkan pangsa pasar digital terus berkembang.
“Dengan adanya permintaan pasar, Bank Mandiri melihat kesempatan untuk berinovasi dengan melakukan digitalisasi terhadap sektor UMKM,“ katanya.
Untuk memberi kemudahan pelaku UMKM Bank Mandiri menghadirkan inovasi aplikasi Livin´ Merchant by Mandiri yang memberikan kemudahan akses ke layanan perbankan (access to finance) bagi pelaku UMKM. Livin´Merchant dapat dimanfaatkan sebagai aplikasi kasir (point of sales) yang langsung mendigitalisasi aktivitas transaksi dan menerima pembayaran langsung melalui sarana QRIS yang dapat dipindai oleh pembeli menggunakan rekening bank manapun maupun e-wallet apapun.
Aplikasi tersebut juga membebaskan biaya tambahan, sehingga dapat membantu menekan biaya operasional usaha. Merchant juga langsung mendapatkan pencairan dana pada hari yang sama sebanyak tiga kali sehari, yang tentunya hal ini juga penting untuk membantu perputaran modal kerja bagi UMKM.
Sejak diluncurkan pada pertengahan tahun 2023 yang saat ini belum genap satu tahun, Livin´ Merchant telah digunakan oleh 1,9 juta pelaku usaha dengan frekuensi transaksi sebanyak 20,6 juta kali dan nilai transaksi hingga 2,4 triliun rupiah selama tahun 2024. Pengguna aplikasi ini nyaris tersebar merata di 15 kota besar dan menengah di Indonesia, masing-masing sebanyak 55% pengguna di Pulau Jawa dan 45% pengguna di luar Pulau Jawa.
Dalam memberikan keamanan data pengguna, Aquarius menjelaskan Bank Mandiri berkomitmen melindungi akses, pemrosesan data produk, serta layanan. Penerapan kebijakan ini merupakan Penerapan Kebijakan Perlindungan Data dalam aplikasi bank BUMN ini, termasuk untuk Livin´ Merchant.
“Privasi dan keamanan data selalu diawasi oleh Board-Level Committee secara berkala. Hal ini dilakukan baik untuk layanan dan produk yang sudah ada maupun nanti yang sedang dikembangkan,” tambah Aquarius.
Ia menambahkan, layanan Bank Mandiri telah dirancang sesuai peraturan pemerintah yang berlaku, standar nasional maupun internasional, serta peraturan perusahaan. Bank Mandiri juga selalu berkoordinasi dengan regulator, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) serta Bank Indonesia (BI).
Selain itu, sebagai ESG market leader, Bank Mandiri telah menjalankan tiga pilar keberlanjutan, yaitu Sustainable Banking, Sustainable Operation dan Sustainability beyond banking, Bank Mandiri berkomitmen untuk mencapai Lead Indonesia’s Transition to Low Carbon Economy, Net Zero Emissions in Operations by 2030 dan Catalyzing for Social Impact to achieve SDGs.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News