kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.917   13,00   0,08%
  • IDX 7.201   60,44   0,85%
  • KOMPAS100 1.107   12,17   1,11%
  • LQ45 879   12,50   1,44%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,62   1,49%
  • IDXHIDIV20 541   6,13   1,15%
  • IDX80 127   1,51   1,20%
  • IDXV30 134   0,46   0,35%
  • IDXQ30 149   1,78   1,20%

LPS: Bunga simpanan sudah berada di puncak


Rabu, 24 April 2019 / 17:21 WIB
LPS: Bunga simpanan sudah berada di puncak


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam indikator likuiditas mengungkap rata-rata bunga deposito rupiah (rata-rata bergerak 22 hari) pada bank benchmark LPS sudah mencapai 6,17% pada akhir Maret 2019. Posisi ini turun sebanyak 1 basis poin (bps) dari posisi akhir Februari 2019.

Sebaliknya, suku bunga mininum stabil di level 5,03% dan suku bunga maksimal turun 4 bps ke posisi 7,3%. Sementara bunga deposito valuta asing (valas) pada periode yang sama cenderung naik secara terbatas.

"Tren kenaikan bunga simpanan terpantau sudah melandai dan menunjukkan kecenderungan peaking out (sudah berada di puncak)," ujar Doddy Ariefianto, Direktur Group Surveilans dan Stabilitas Sistem Keuangan LPS, Rabu (24/4).

Lebih lanjut, LPS menilai tren kenaikan lanjutan pada bunga simpanan diperkirakan telah berakhir seiring tuntasnya kenaikan bunga acuan. adapun, kenaikan terbatas diperkirakan lebih bersifat penyesuaian dan berpotensi turun sehingga mengurangi tekanan kompetisi antar bank.

"Sinyal penurunan mulai terpantau pada beberapa bank khususnya untuk special rate, sejalan dengan upaya bank untuk menjaga level margin agar tidak turun lebih jauh," sambungnya. Di sisi lain, bunga simpanan valas akan lebih stabil, mempertimbangkan LIBOR yang tidak banyak menunjukkan kenaikan serta kondisi nilai tukar yang lebih stabil.

Di samping itu, beberapa indikator lain juga diprediksi stabil oleh LPS. Terutama kenaikan bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7-day reverse repo rate di tahun 2019 yang sudah dinilai berada pada puncaknya. Hal ini seiring dengan arah Fed Rate yang menjadi lebih dovish serta tekanan pada nilai tukar rupiah yang mulai mereda.

Kendati demikian, arah kebijakan moneter diperkirakan masih tightening bias dan belum terindikasi melonggar dalam waktu dekat di tengah masih adanya risiko volatilitas di pasar keuangan dan risiko persistensi defisit neraca berjalan.

Pun, suku bunga antar bank alias JIBOR juga diprediksi akan stabil, dipengaruhi oleh dinamika kondisi likuiditas antar bank dalam penyaluran kredit serta recovery pertumbuhan di sisi simpanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×