Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI, anggota indeks Kompas100) mencatat pertumbuhan kredit pada kuartal I/2019 sebesar 18,6% yoy menjadi Rp 521,35 triliun dari Rp 439,46 triliun pada Maret 2018.
Endang Hidayatullah, Direktur BNI mengatakan pertumbuhan kredit perseroan didorong oleh penyaluran kredit korporasi swasta yang tumbuh 23,3% yoy menjadi Rp 163,61 triliun dari Rp 132,67 triliun pada Maret 2018.
Adapun kredit yang disalurkan pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga tumbuh 26,7% yoy menjadi Rp 105,72 triliun dari Rp 83,41 triliun pada Maret 2018.
"Kedua segmen ini berkontribusi sebesar 51,7% terhadap total kredit BNI, dengan pembiayaan pada sektor-sektor unggulan, terutama sektor manufaktur dan infrastruktur. Penyaluran kredit ke sektor manufaktur meningkat 17,5% yoy dan infrastruktur tumbuh 10,3% yoy," kata Endang, Rabu (24/4).
Selain kredit kepada segmen korporasi, penyaluran kredit segmen medium tumbuh 8,4% yoy menjadi Rp 72,72 triliun dari Rp 67,08 triliun pada Maret 2018. Demikian juga penyaluran kredit segmen kecil yang meningkat 18,5% yoy menjadi Rp 68,42 triliun dari Rp 57,73 triliun pada Maret 2018.
Kenaikan itu terutama ditopang pertumbuhan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar 30,2% dibandingkan Maret 2018. Sebagai salah satu strategi pertumbuhan pada kedua segmen ini, BNI fokus pada supply chain financing yaitu pemberian kredit kepada institusi-institusi yang memiliki hubungan bisnis dengan debitur segmen Korporasi BNI.
Selain ketiga segmen di atas, pertumbuhan kredit BNI juga ditopang oleh meningkatnya penyaluran kredit konsumer. Produk BNI Fleksi (payroll loan) masih menjadi kontributor utama pertumbuhan segmen Konsumer, yaitu meningkat 25,0% yoy menjadi Rp 23,85 triliun dari Rp 19,07 triliun pada Maret 2018.
Adapun penyaluran kredit properti atau BNI Griya masih yang terbesar dari aspek komposisi yaitu 51,8% dari total kredit konsumer, dengan pertumbuhan sebesar 9,4%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News