Reporter: Issa Almawadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memastikan salah satu investor yang tidak melanjutkan proses penawaran awal penjualan saham Bank Mutiara berasal dari Timur Tengah. Investor yang dimaksud adalah perusahaan private equity fund.
"Dari Timur Tengah, kalau tidak salah Private Equity Fund," terang Samsu Adi Nugroho, Sekretaris LPS, Senin (9/6). Sayang, Samsu masih enggan menyebutkan identitas investor yang dimaksud.
Yang jelas, Samsu bilang, investor asal Timur Tengah tersebut tidak memberi alasan kenapa tidak melanjutkan proses penawaran. Samsu menerangkan, investor tersebut hanya menyampaikan secara verbal bahwa pihaknya tidak mengirimkan dokumen penawaran awal, hingga batas waktu yang ditetapkan.
Dengan mundurnya investor asal Timur Tengah itu, maka LPS hanya menerima 10 proposal penawaran awal. Dari 10 proposal, enam berasal dari asing diantaranya Jepang, Singapura, Malaysia, Hongkong, dan negara lainnya. LPS juga merinci, 10 investor yang menyampaikan proposal terdiri dari tiga Bank, enam lembaga keuangan, dan satu konsorsium.
Selanjutnya, proses penilaian tahap penawaran awal akan dilakukan pada 5-9 Juni, dan hasilnya akan diberitahukan kepada calon investor sekitar 12 Juni.
"Sebagai bagian dari keterbukaan informasi dan praktek good corporate governance (GCG), LPS akan melakukan due dilligence kepada calon investor yang lolos pada tahapan penawaran awal pada data room Bank Mutiara," imbuh Samsu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News