kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

LPS: Pertumbuhan Kredit Akan Kian Meningkat, DPK Tumbuh dengan Laju Lebih Lambat


Senin, 21 November 2022 / 17:14 WIB
LPS: Pertumbuhan Kredit Akan Kian Meningkat, DPK Tumbuh dengan Laju Lebih Lambat
ILUSTRASI. Aktivitas di kantor Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Jakarta./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/08/05/2019


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memantau pertumbuhan kredit diperkirakan masih akan meningkat secara bertahap. Hal ini sejalan pemulihan aktivitas bisnis masyarakat, sementara dana pihak ketiga diperkirakan masih akan tumbuh dengan laju lebih lambat. 

“Kebutuhan penyaluran kredit yang meningkat masih akan dapat terpenuhi di tengah kondisi likuiditas bank yang memadai. Sementara itu pertumbuhan penyaluran kredit bank juga diperkirakan masih akan dilakukan secara selektif dengan pengelolaan pencadangan yang memadai,” mengutip Laporan Likuiditas LPS bulan November, pada Senin (21/11). 

LPS melihat, berlanjutnya peningkatan permintaan kredit akan menjadi tantangan bagi bank dalam mengelola likuiditasnya sekaligus tetap menjaga pertumbuhan kredit yang sehat. Adapun, penyaluran kredit terus melanjutkan tren positif, tumbuh 6,77% (YoY) per September 2022. 

“Intermediasi perbankan masih terus menunjukkan peningkatan sejalan dengan pemulihan ekonomi domestik yang mendorong meningkatnya permintaan kredit. Pada saat yang sama, meningkatnya aktivitas usaha tersebut juga mendorong pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh melandai yaitu pada level 11,00% YoY,” jelas LPS. 

Baca Juga: Sejalan dengan BI, BRI Optimis Penyaluran Kredit Tetap Tinggi di Penghujung 2022

Hal ini sejalan dengan perkembangan tersebut rasio LDR turun terbatas ke level 81,22%, sementara rasio AL/NCD dan AL/DPK tetap terjaga di atas threshold. Hal ini mengindikasikan bahwa likuiditas perbankan masih relatif longgar.

LPS memproyeksikan suku bunga global masih berada pada tren meningkat. Bank sentral AS diperkirakan masih akan melanjutkan langkah hawkish untuk mengendalikan inflasi AS yang masih berada di atas target The Fed. 

“Pada FOMC awal November, The Fed kembali menaikkan bunga acuan sebesar 75 bps ke level 3,75%-4,00%.Likuiditas perbankan domestik masih cukup longgar di tengah meningkatnya fungsi intermediasi dan penyesuaian kebijakan moneter,” tambah LPS. 

Sedangkan suku bunga simpanan rupiah mulai meningkat secara konsisten sejalan kenaikan BI7DRR pada periode Oktober sebesar 50 bps ke level 4,75%. Sementara itu suku bunga simpanan valuta asing masih melanjutkan kenaikan dengan laju lebih cepat sejalan dengan perkembangan suku bunga offshore.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×