Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Perbankan Indonesia masih akan mengalami perlambatan kredit di akhir tahun 2016. Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Destry Damayanti memperkirakan, pertumbuhan kredit tidak akan terlalu cepat, karena bank sangat berhati-hati dalam pemberian kredit.
“Kami sudah memprediksi. Setidaknya, perbankan akan mencatat pertumbuhan kredit minimal 7%,” kata Destry, Senin (22/8). Lanjutnya, LPS memproyeksikan pertumbuhan kredit tahun ini akan berkisar 7%-10%. Sebelumnya, LPS memperkirakan pertumbuhan kredit sebesar 9,1% di kuartal III-2016 dan 10% di kuartal IV-2016.
Sedangkan untuk tahun 2017, LPS memprediksi pertumbuhan kredit sebesar 12% dengan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 10,10%. Nah, prediksi kredit yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan DPK akan membuat rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposi ratio (LDR) sebesar 95,20%.
Destry menambahkan, perbankan harus memutar otak untuk meningkatkan penyaluran kredit. "Perbankan jangan hanya menggantungkan penyaluran kredit dari belanja pemerintah karena itu hanya sebagian kecil dari keseluruhan ekonomi," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News