Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksi rasio profitabilitas alias return on asset (RoA ) perbankan pada 2017 sebesar 2,5%. Angka ini membaik dari posisi November 2016 sebesar 2,37%.
Dody Arifianto, Kepala Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan LPS mengatakan, tahun ini diproyeksi angka RoA tidak akan melebihi 3% seperti sebelum tahun 2015.
“Hal ini karena dua faktor, pertama karena turunnya tren suku bunga kredit dan masih adanya potensi kredit bermasalah (NPL) walau tidak setinggi pada 2015,” ujar Dody, Senin (23/1).
Lanjutnya, walaupun tahun ini pertumbuhan ekonomi membaik, namun daya beli masih belum terlalu pulih. Hal ini juga ditambah dengan kinerja ekspor yang sudah menunjukkan perbaikan, namun belum terlalu besar.
Menurut Dody, pada dua tahun terakhir, 2015 dan 2016, RoA perbankan tertekan di angka 2,3% karena tekanan NPL dan masih tingginya suku bunga kredit pada 2015 lalu.
Parwati Surjaudaja, Direktur Utama PT Bank OCBC NISP Tbk memproyeksi, tahun ini rasio profitabilitas masih cukup menantang. Menurutnya, pendapatan bunga bersih dan margin bunga akan menurun. “Oleh karena itu kami mempunyai strategi untuk menaikkan pendapatan bunga bersih,” ujar Parwati, Senin (23/1).
Selain itu, bank berkode saham NISP ini juga akan meningkatkan efisiensi. Hal ini seiring dengan proyeksi cadangan pinjaman bermasalah yang masih cukup terdampak dengan risiko kredit pada 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News