Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan penguatan organisasi guna mengantisipasi terjadinya krisis perbankan di masa mendatang.
Direktur Eksekutif LPS, Fauzi Ichsan mengatakan pada tahun 2020 pihaknya optimis dapat menangani krisis di satu bank sistemik, satu bank non sistemik dan lima Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Pasalnya, menurut Fauzi saat ini LPS masih belum mampu jika harus menangani krisis di bank besar.
Adapun, beberapa skenario yang akan diambil oleh LPS guna merealisasikan hal tersebut antara lain dengan menjaga bisnis model lembaga serta meningkatkan perjanjian kerjasama dengan beragam pihak khususnya lembaga hukum dan konsultan bisnis.
"Kami ingin memiliki kemampuan untuk melakukan penanganan pada satu bank sistemik, satu bank non sistemik dan lima BPR pada tahun 2020," katanya dalam seminar Internasional Association of Deposit Insurers, Asia Pasific Regional Comittee (IADI-APRC) di Yoygakarta, Rabu (19/7).
Lebih lanjut, imbuhnya, LPS juga akan meningkatkan jumlah staf kelembagaan menjadi 585 pada tahun 2020, setelah sebelumnya hanya berjumlah 250 staf pada akhir 2016.
Selain itu, LPS akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) lewat program pendidikan serta pelatihan serta membentuk unit organisasi baru guna mempersiapkan program restrukturisasi perbankan (jika terjadi krisis).
"Kami sedang melakukan transformasi, implementasi ini akan berjalan hingga 2020," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News