kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

LTV longgar, bank berharap kenaikan KPR


Sabtu, 18 Juni 2016 / 14:28 WIB
LTV longgar, bank berharap kenaikan KPR


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Para bankir sedikit bisa bernafas lega pasca Bank Indonesia (BI) merealisasikan pelonggaran plafon pemberian kredit atau loan to value (LTV) untuk kredit properti. Pasalnya, uang muka (DP) rendah akan merangsang debitur untuk meminjam kredit.

Dus, bankir meyakini bakal meraih berkah dari pelonggaran uang muka. Tapi, bankir tidak terlalu berharap ada penambahan tinggi di tahun ini. Sebab, efek pelonggaran ini hanya berlangsung enam bulan atau selama semester II.

Direktur Konsumer PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Henry Koenaifi menilai, pelonggaran LTV untuk properti ini akan memperbesar aliran kredit ke perumahan dan apartemen. “Kredit pemilikan rumah (KPR) minimal BCA bisa tumbuh 10% tahun ini,” kata Henry kepada KONTAN, Jumat (17/6).

Dia menambahkan, lonjakan permintaan kredit perumahan akan berasal dari debitur KPR rumah pertama dan debitur KPR rumah kedua. Permintaan KPR berdasarkan kebutuhan tempat tinggal, bukan investasi yang bisa memicu spekulasi.

BCA sangat berharap pelonggaran LTV ini karena KPR BCA hanya tumbuh 0,8% sejak awal tahun (year to date/ytd) per Maret 2016. Jika dihitung sejak tahun sebelumnya, kredit hunian BCA tumbuh 9,3%. Bank yang terafiliasi Grup Djarum ini bakal memacu KPR di semester II karena rasio kredit bermasalah (NPL) masih rendah.

NPL gross KPR sebesar 0,5% per Maret 2016. Senada, Direktur Ritel Banking PT Bank Mandiri Tbk Tardi menyampaikan, pelonggaran uang muka akan mendongkrak permintaan rumah baru. Sejak awal tahun, Bank Mandiri lebih fokus membidik kredit segmen rumah bekas lantaran penyaluran KPR rumah baru stagnan.

Rumah besar

Tardi bilang, pihaknya masih menghitung potensi kenaikan KPR dari relaksasi LTV. Asumsi awal, bank berplat merah ini bisa mencapai target pertumbuhan KPR sebesar 10% di sepanjang tahun 2016. Per Mei 2016, KPR sudah tumbuh 2,53%. “Ada peluang kenaikan kredit perumahan sebesar 1%–2%,” ujar Tardi.

Country Head Retail Banking Standard Chartered Indonesia Lanny Hendra menyampaikan, pihaknya memprediksi pertumbuhan KPR bisa mencapai di atas 10%. Bank asal Inggris ini mengincar para nasabah kaya yang ingin memiliki hunian besar atau di atas tipe 70 meter persegi. Per kuartal I, hanya Bank Tabungan Negara (BTN) yang mampu meraih pertumbuhan dobel digit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×