Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat terjadi kenaikan transaksi menggunakan sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) oleh merchant sejak pandemi Covid-19 terlebih saat penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat. Para pemain dompet digital pun gencar menerapkan QRIS kepada para merchant.
Salah satu pemain dompet digital, DANA menyebut, selama berlangsungnya pandemi mencatat pertumbuhan positif baik dari segi pengguna maupun transaksi.
Vince Iswara, CEO & Co-founder DANA mengatakan, dari segi jumlah pengguna, terjadi pertumbuhan yang signifikan. Jumlah pengguna DANA sudah mencapai 80 juta hingga pertengahan Agustus 2021 dibandingkan Desember 2020 yang sebanyak 50 juta pengguna.
Sementara rata-rata jumlah transaksi mencapai 5 juta transaksi per hari di bulan Juni 2021 dari rata-rata jumlah transaksi 3 juta transaksi per hari di tahun 2020. Selain itu, selama pandemi ada sejumlah fitur yang paling sering digunakan oleh pengguna, yaitu QRIS Payment, Kirim Uang, Puls, Online Commerce, dan Biller.
Baca Juga: Dikabarkan akan akuisisi DANA, Petinggi Sinarmas: Saya malah baru dengar
"Berdasarkan kinerja di semester pertama 2021, transaksi menggunakan DANA QRIS atau QRIS Payment meningkat sebesar 131%," kata Vince kepada kontan.co.id, Kamis (26/8).
Menurutnya, jumlah merchant yang menggunakan dan memanfaakan DANA QRIS Payment juga menunjukkan pertumbuhan. Hingga saat ini, DANA sudah dapat digunakan sebagai metode pembayaran di lebih dari 8 juta merchant yang tersebar di seluruh Indonesia, yang menggunakan QRIS sebagai sistem pembayarannya
Vince menambahkan, sebagai perusahaan teknologi finansial yang menjadi jembatan bagi seluruh ekosistem ekonomi, fokus DANA adalah ikut mewujudkan ekonomi digital yang makin inklusif dengan menghadirkan inovasi maupun inisiatif yang memberikan pengalaman bertransaksi menggunakan dompet digital yang aman, nyaman dan mudah.
"Dengan adanya pengalaman yang bernilai lebih bagi pengguna mauapun mitra, akan semakin timbul kepercayaan terhadap dompet digital sehingga bisa mengakselerasi transaki digital, termasuk yang menggunakan QRIS," ujar Vince.
DANA berkomitmen mendukung terwujudnya ekonomi digital yang makin inklusif melalui sejumlah inisiasi maupun kolaborasi dengan semua ekositem. Sebagai dompet digital yang mengusung teknologi open platform, DANA mampu berkolaborasi maupun bersinergi dengan para pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, pelaku industri, UMKM hingga komunitas.
"Salah satu wujud nyatanya, DANA secara aktif ikut berpartisipasi dalam Gernas Bangga Buatan Indonesia untuk memajukan UMKM cakap digital serta memperluas adopsi QRIS. Dalam menggaungkan program ini, DANA menjangkau UMKM dan komunitas di berbagai daerah dan melakukan edukasi berkelanjutan dan pendampingan kepada pelaku usaha mengenai trik bisnis dan kemudahan penggunaan dompet digital DANA," imbuh Vince.
Sementara itu, PT Visionet Internasiona (OVO) melihat momentum perkembangan digital payment sebagai jembatan untuk mengedukasi masyarakat mengenai layanan dan sistem yang OVO tawarkan untuk masyarakat.
Tren berbelanja dengan menggunakan platform digital untuk keperluan sehari-hari di masa pandemi COVID-19 kian meningkat. Tren ini berbanding lurus dengan kinerja OVO sebagai salah satu platform pembayaran digital, rewards dan layanan finansial terdepan di Indonesia. "OVO mencatat kenaikan sebesar 76% pada jumlah transaksi online merchant di paruh pertama tahun 2021," ungkap Harumi Supit, Head of Corporate Communications OVO.
Harumi menyebutkan, bisnis OVO pada umumnya mengalami peningkatan, termasuk antara lain transaksi sektor food delivery, digital games dan banyak lainnya. Peningkatan tersebut sejalan dengan perluasan ekosistem OVO yang semakin berkembang dengan terjalinnya banyak kolaborasi baru, serta pergeseran perilaku konsumen yang semakin memilih digital. Hingga saat ini, lebih dari 1 juta merchant OVO yang dapat menerima pembayaran dengan QRIS.
"OVO berkomitmen untuk mendorong percepatan akses dan inklusi keuangan yang merata, dengan menghadirkan layanan yang bermanfaat bagi pengguna serta merchants, untuk memberikan kenyamanan serta kesempatan mengembangkan usaha," kata Harumi.
Oleh karena itu, Harumi menyebut, fokus utama OVO ialah pengembangan layanan finansial OVO sendiri untuk dapat memperluas ekosistem dan use-case, sehingga dapat memberikan solusi dan manfaat bagi para pengguna akan kebutuhan finansial mereka.
OVO juga terus menginisiasi agar para pelaku UMKM agar dapat beralih ke digital sesuai dengan harapan pemerintah, terlebih dengan terus melakukan sosialisasi untuk melakukan pembayaran dengan QRIS.
Saat ini OVO sudah merangkul lebih dari 1 juta merchant di lebih dari 430 kota dan kabupaten, yang mana sebagian besar merupakan pelaku UMKM. Jumlah tersebut diharapkan akan terus bertambah seiring semakin teredukasinya masyarakat dan para UMKM tentang pentingnya transaksi digital.
"OVO juga secara proaktif terus meningkatkan dan mengembangkan produk dan layanan, agar tetap menjadi pilihan pengguna dalam melakukan transaksi, termasuk terus mengedukasi masyarakat dengan melakukan transaksi secara digital lewat QRIS," kata Harumi.
Selanjutnya: OVO hadirkan produk asuransi kendaraan bermotor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News